SEMENTARA itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengimbau wisatawan maupun warga di sekitar pantai tak perlu panik. Menyusul gelombang tsunami di Selat Sunda Sabtu (22/12).
”Pantai-pantai di Bantul aman untuk dikunjungi,” jelas Dwi saat pemantauan persiapan Natal dan tahun baru di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Parangtritis Senin (24/12).
Menurutnya, peristiwa yang menewaskan ratusan orang itu karena aktivitas Anak Gunung Krakatau. Longsoran material dari salah satu gunung api yang jatuh ke laut itu menyebabkan tsunami. Karena itu, bapak dua anak ini meminta wisatawan maupun warga tidak mudah memercayai berbagai informasi hoax seputar bencana.
”Tetap mengacu sumber informasi pemerintah. Kami selalu meng-update informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika),” pesannya.
Dwi memastikan pemkab all-out mengamankan musim liburan panjang Natal dan tahun baru (nataru). BPBD tidak hanya menyiagakan puluhan personel tim SAR di beberapa objek wisata (obwis) pantai. Lebih dari itu, juga meningatkan pengawasan.
”Tim SAR juga stand by saat malam perayaan tahun baru,” katanya.
Ketika disinggung mengenai sistem peringatan dini, Dwi memastikan seluruh early warning system (EWS) yang terpasang di beberapa titik di pantai selatan berfungsi normal. Mengacu data BPBD, ada sembilan EWS yang terpasang di sepanjang pantai selatan. Plus 20 EWS di berbagai masjid.
Bupati Bantul Suharsono menambahkan, pengamanan musim liburan panjang nataru diperkuat. Seluruh aspek keamanan menjadi prioritas. Apalagi, musim liburan panjang kali bebarengan dengan tahun politik.
”Masyarakat tak perlu panik. Bantul insya Allah aman,” tuturnya. (cr6/zam/fn)