KULONPROGO – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kulonprogo menggelar workshop Jemparingan Mataram. Berlangsung di kampung Jemparingan Langen Progo, Pengasih, Selasa (5/2).

Selain untuk menyambut kunjungan DPRD Bangkalan yang tertarik tradisi jemparingan, kegiatan ini dalam rangka publikasi seni dan budaya daerah.
Kegiatan diikuti 70 peserta anak-anak dan dewasa.

Acara dihadiri Assek I Bidang Pemerintahan Kesra, Jumanto, Ketua DPRD Kulonprogo Akhid Nurhyati, Ketua DPRD Bangkalan Imron Rosyadi, dan Kepala Disbud Kulonprogo Untung Waluya.

Untung mengatakan, tradisi jemparingan sebagai tindak lanjut amanat Gubernur DIJ tentang semangat Jogja Istimewa. Salah satu amanatnya, membangun nilai-nilai kemataraman. Salah satunya, jemparingan.

Menurut Untung, jemparingan bagian dari pembinaan budi pekerti luhur untuk generasi muda. Workshop tahun ini meriah karena dihadiri perwakilan jumparingan dari Bangkalan, Klaten, Surabaya, Bali, Kota Jogja, Sleman, Bantul, dan Gunungkidul.

“Jemparingan juga sebagai ajang silaturahmi. Sebagai media promosi efektif bagi pemerintah dan masyarakat Kulonprogo,” ujarnya.

Sedangkan Jumanto mengatakan olahraga jemparingan masuk dalam Kurikulum Pendidikan Karakter Kemataraman. Sebagai kegiatan ekstrakulikuler di sekolah.

Pemkab Kulonprogo menetapkan kampung Jemparingan Langen Progo Pengasih sebagai tempat wisata edukasi. Sehingga seni tradisi akan selalu dekat dan melekat pada anak sebagai generasi penerus. (tom/iwa/riz)