SLEMAN – Lagi, Gunung Merapi meluncurkan awan panas Senin pagi (11/2). Sejauh 400 meter ke arah hulu Sungai Gendol. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman meyakini meningkatnya aktivitas itu hanya menunjukkan bahwa gunung berapi teraktif di Indonesia itu kembali pada kebiasaannya. Yakni, berupa letusan efulsif yang mengakibatkan guguran material.

”Bukan tipe eksplosif seperti 2010,” jelas Kasi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono saat dihubungi.

Kendati begitu, Joko mengingatkan, rekomendasi jarak aman tetap tiga kilometer dari puncak. Aktivitas masyarakat pada jarak di atas tiga kilometer memang masih aman. Namun, Joko mengimbau masyarakat tetap waspada. Lantaran awan panas bisa mengakibatkan hujan abu vulkanik.

”Sebagai antisipasi, kami telah menyiapkan 600 ribu masker,” sebutnya.

Dari pantauan, aktivitas di Desa Glagaharjo kemarin masih berjalan normal. Termasuk di antaranya di Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen. Tiga dusun yang paling dekat dengan puncak Gunung Merapi. Lantaran warga tiga dusun ini sudah menyadari dengan potensi bencana di sekitar mereka.

”Ada ronda Merapi setiap malam. Warga juga telah menyiapkan masker jika terjadi hujan abu vulkanik,” ujar Kepala Desa Glagaharjo Suroto.

Meski aktivitas masih berjalan normal, Pemerintah Desa (pemdes) Glagaharjo telah bersiap-siap mengantisipasi kemungkinan terburuk. Di antaranya dengan mengepak berbagai surat berharga ke dalam satu tas.

Pemdes juga telah membenahi barak-barak pengungsian. Salah satunya barak di Balai Desa Glagaharjo. Dengan memperbaiki sistem kelistrikannya.

”Kami juga telah menyiapkan gedung berkapasitas 300-an orang. Lokasinya di belakang balai desa,” ungkapnya.

Sementara itu, luncuran awan panas sejauh 400 meter terekam circuit closed television (CCTV) Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta. Luncuran awan panas yang terjadi pukul 08.58 itu berdurasi 35 detik.

”Arah luncuran masih didominasi ke arah hulu Kali Gendol,” jelas Lasiman, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang.

Luncuran awan panas dengan jarak cukup jauh tidak hanya terjadi kali ini. Pada Kamis petang (7/2), misalnya, jarak luncuran mencapai 2.000 meter. Alias paling jauh selama Gunung Merapi berstatus waspada. (har/zam)