JOGJA – Direktorat Informasi, Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mempunyai tugas untuk menyosialisasikan Undang-undang No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan dalam mewujudkan insan budaya yang kuat, tangguh, dan berkarakter kepada masyarakat luas.
Sosialisasi ini dikemas melalui kegiatan Forum Aksi Pemajuan Kebudayaan Dalam Mewujudkan Insan Budaya Yang Kuat, Tangguh, dan Berkarakter yang diikuti puluhan mahasiswa di Museum Benteng Vredeburg, Kamis (28/2).
”Kami dari kemenkominfo bekerja bersama-sama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mensosialisasikan, melakukan diseminasi informasi mengenai pemajuan kebudayaan di Indonesia,” ujar Direktur Informasi, Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kemenkominfo Wiryanta.
Menurut Wiryanta, tujuan forum aksi tersebut untuk menginformasikan kepada masyarakat agar bisa memahami kebudayaan-kebudayaan bangsa Indonesia dan sadar akan kebhinekaan yang ada di dalamnya.
”Dengan demikian masyarakat bisa melakukan upaya-upaya yang nyata untuk pemajuan kebudayaan itu sendiri,” imbuhnya.
Selain forum aksi pihaknya juga melakukan sosialisasi terkait melalui diskusi, seminar, sosial media, dan pertunjukan rakyat di daerah-daerah seluruh Indonesia.
Sekretaris Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sri Hartini menyampaikan pentingnya menyosialisasikan Undang-undang No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan dalam mewujudkan insan budaya yang kuat, tangguh, dan berkarakter tersebut.
Payung hukum ini, disebutkan Hartini bisa membantu meningkatkan ketahanan budaya, serta kontribusi budaya di tengah kancah peradaban dunia melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan penerimaan.
”Keinginan punya payung hukum ini sudah hampir 30 tahun lebih dan baru terwujud tahun 2017 lalu. Melalui Kemenkominfo ini kami sangat terbantu di samping kami juga sudah melakukan sosialisasi sejak adanya undang-undang ini dari akar rumput terlebih dahulu,” ungkapnya.
Lebih lanjut Hartini menjelaskan, sasaran forum aksi ini adalah kaum milineal karena menurutnya merekalah yang disiapkan untuk melakukan pelestarian atau pemajuan kebudayaan di masa yang akan datang dan pihaknya secara tidak langsung mempunyai agen-agen perubahan yang berkualitas dan memahami betul tentang kebudayaan. (*/ita/ila)