GUNUNGKIDUL – Satu per satu akses menuju objek wisata (obwis) di Kabupaten Gunungkidul mulus. Yang terbaru, akses menuju obwis Embung Batara Sriten. Dengan begitu, wisatawan yang ingin berlibur di obwis yang terletak di Desa Sriten, Pilangrejo, Nglipar, itu tak perlu khawatir dengan medan terjal.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Eddy Praptono menyebutkan, anggaran yang digelontorkan untuk perbaikan jalan sepanjang 6,5 kilometer itu mencapai Rp 6,8 miliar. ”Pengerjaannya selama 120 hari,” jelas Eddy Praptono di sela peresmian proyek perbaikan jalan Selasa (5/3).

Kendati begitu, perbaikan jalan itu belum selesai. Eddy memastikan, pemkab bakal menggelontorkan anggaran lagi. Itu untuk pemasangan instalasi pengaman di kedua sisi ruas jalan. ”Karena untuk mendukung sektor pariwisata,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Bupati Gunungkidul Badingah menekankan, pembangunan jalan di Desa Sriten sebagai bentuk komitmen pemkab memajukan zona utara Bumi Handayani. Itu untuk menunjang kelancaran mobilitas warga sekaligus menunjang sektor pariwisata.
”Pembangunan jalan memang digenjot semaksimal mungkin untuk pemerataan perekonomian,” katanya.

Di dunia pariwisata, nama Embung Batara Sriten cukup mashur. Bahkan, beberapa tahun lalu dijadikan spot atlet paralayang tingkat Asia Tenggara.
”Ke depan akan kami promosikan terus agar pengunjung bisa meningkat,” ujarnya.

Kepala Desa Pilangrejo Sunaryo mengapresiasi pembangunan jalan. Menurutnya, potensi Embung Sriten memang menjanjikan. Dengan membayar retribusi Rp 5.000, wisatawan dapat menikmati panorama alam. Seperti Waduk Gajah Mungkur dan Rawa Jombor di sisi utara hingga hamparan hijau di sebelah selatan.”Embung Sriten selesai dibangun pada 2015,” tambah Sunaryo mewanti-wanti wisatawan tak menggunakan sepeda motor matic. (gun/zam/mg4)