JOGJA – Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyadari persaingan dunia kerja semakin ketat. Karena itulah, salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Disdikpora DIY itu telah menyiapkan layanan bagi sekolah menengah kejuruan (SMK) di DIY sesuai dengan kebutuhan industri.

“Sejak awal kami sudah antisipasi seiring dengan adanya revolusi industri 4.1,” ungkap Kepala BLPT Disdikpora DIY Triana Purnamawati, Selasa(19/3).
Sejalan dengan semangat itu, Triana ingin BLPT DIY memberikan sumbangsih yang besar. Itu ditandai dengan penyiapan sumber daya manusia (SDM) instruktur maupun sarana prasarana pendukungnya.

“Kami sesuaikan semuanya dengan standar industri,” lanjut Triana. Apalagi lanjut dia, dari sembilan BLPT se-Indonesia saat ini tinggal tersisa dua. Yakni DIY dan Palembang, Sumatera Selatan.“Tugas kami tetap menjaga eksistensi BLPT DIY sebagai kontribusi nyata bagi keistimewaan DIY,” tegasnya.

Pertengahan Februari lalu, BLPT DIY baru saja mengekspose program layanan 2019. Ekspose dibuka Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji. Untuk diketahui, tahun ini layanan difokuskan bagi SMK di DIY. Aji, sapaan akrabnya, dalam sambutannya mengatakan BLPT DIY siap menerima siswa-siswa SMK yang ingin belajar dan membutuhkan tempat praktik. “Barangkali tempat praktik di sekolah belum selengkap di BLPT, silakan dititipkan anak-anaknya di sini,” ujar kepala Disdikpora DIY.

Terkait konsentrasi layanan itu, BLPT DIY juga mengadakan roadshow ke sejumlah SMK di kabupaten dan kota se-DIY. Triana mengajak siswa-siswa SMK berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan BLPT DIY. Kendati demikian, layanan tetap terbuka diberikan bagi SMK di seluruh Indonesia. Layanan yang ditawarkan cukup beragam.

Mulai pelatihan siswa SMK, pendidikan dan latihan (diklat) hingga layanan kerja sama perusahaan otomotif. Triana ingin BLPT DIY menjadi pusat diklat dan wisata edukasi teknik terkemuka di Indonesia.

Mengomentari itu, Anggota Komisi D DPRD DIY Hamam Mustaqim mengingatkan, peningkatkan kualitas bukan hanya ditujukan bagi siswa. Namun instruktur yang mengajar di BLPT DIY juga harus terus ditingkatkan kapasitasnya.

“Jangam sampai ketinggalan. Kalau tertinggal akan tergilas roda zaman,” ingatnya. Hamam berpesan agar pengajar di BLPT DIY terus mengengembangkan kreativitas dan inovasi. Perkembangan dunia luar sangat cepat.

Baik industri maupun komunikasi. Karena itu, setiap instruktur secara periodik harus disegarkan kapasitasnya dengan mengikuti bimbingan teknis. “Jangan sampai terlena karena itu berbahaya. Perkembangan dunia otomotif sangat cepat,” ingatnya. (kus/mg2)