BANTUL – Untuk jadi pengusaha tak hanya butuh modal, tapi juga ilmu. Itu yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Provinsi DIJ dengan menggelar bedah buku di balai Desa Tirtohargo Kretek Bantul, Selasa (9/4). Buku yang dibedah berjudul “Jadi Jutawan Dari Bisnis Gerobak”.

Anggota DPRD DIJ Suwardi menjelaskan kegiatan tersebut adalah salah satu program dalam pembinaan masyarakat desa. Walaupun hanya memulai usaha kecil, menurutnya hal itu akan cukup memberikan manfaat bagi masyarakat disana. Terlebih lagi, lanjut Suwardi dengan hadirnya bandara baru di Kulonprogo adalah potensi pasar menjadi lebih lebar.

“Dengan masyarakat menjadi pengusaha, maka akan tumbuh kampung-kampung bisnis di Bantul. Dari yang dulunya petani biasa kemudian menjadi petani agribisnis,” tuturnya.

Turut hadir juga editor buku “Jadi Jutawan Dari Bisnis Gerobak”, Ainun Latifa. Menurut dia, buku tersebut berisi tentang bagaimana kiat memulai sebuah berbagai usaha dengan menggunakan sebuah gerobak. “Juga diulas tentang estimasi biaya dan apa saja jenis usaha yang terbilang menjanjikan,” katanya.

Ainun menambahkan, buku tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada pembacanya. Sehingga, masyarakat Desa Tirtohargo tergerak untuk memulai bisnis dengan menggunakan gerobak.”Buku ini juga akan memberikan ide kepada pembaca, sehingga akan tahu bagaimana memulai usaha dan berapa biayanya,” katanya.

Mewakili Kepala DPAD DIJ, Zulfa Kurniawan dalam sambutannya mengatakan bahwa bedah buku tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan DPAD DIJ. Tujuannya untuk meningkatkan minat baca masyarakat, dan untuk desa Tirtohargo sendiri adalah desa ke 44 dari 60 desa di DIJ yang digelar acara serupa.”Adanya bedah buku ini, untuk meningkatkan gairah membaca dan mencerdaskan masyarkat,” imbuhnya.

Di sela kegiatan, Kepala Desa Tirtohargo Supriyana mengucapkan banyak terimakasih atas diselenggarakannya acara tersebut. Menurutnya penting sekali untuk menanamkan minat baca kepada masyarakat di desanya.Selain itu dengan sudah diberikannya buku tersebut, diharapkan masyarakat Tirtohargo memulai usaha. Hal itu dirasa sebagai langkah pemberdayaan warga disana.

“Sehingga selain bertani, mungkin para ibu-ibu yang biasa dirumah kemudian bisa menjadi pengusaha,” ujarnya. (cr5/pra/mg1)