JOGJA – IST AKPRIND terus meningkatkan sarana dan fasilitas dalam upaya meningkatkan prestasi mahasiswa dalam bidang akademik, dan non akademik (penalaran, minat bakat, olahraga dan seni).
Selama kurun waktu tiga tahun terakhir, mahasiswa IST AKPRIND turut berpartisipasi dalam ajang-ajang International.
“Rasa bangga dan ucapan terima kasih sudah sepantasnya kami sampaikan kepada para mahasiswa yang telah berhasil menorehkan prestasi gemilang dan membawa harum nama IST AKPRIND dalam berbagai kegiatan, baik dalam kancah lokal, nasional, maupun internasional,” katanya.
Pada periode 2018/2019, IST AKPRIND telah berhasil meluluskan sebanyak 518 mahasiswa, dimana hal ini merupakan capaian yang tinggi dalam 5 tahun terakhir. Indeks Prestasi Kumulatif rerata lulusan tetap berada di atas 3, dan hal ini telah dipertahankan dalam 5 tahun terakhir.
Berikutnya, lama studi masih berkisar 4,8 tahun untuk S1 dan 3,5 tahun untuk D3. Hal ini masih belum optimal, belum sesuai dengan kurikulum yang diterapkan.
“IST AKPRIND tentu saja tercambuk untuk memperbaiki segala aspek untuk meningkatkan mutu dan jumlah lulusan di tahun depan,” katanya.
Beberapa program sudah dilakukan untuk pembenahan proses belajar-mengajar (PBM), salah satunya program hibah buku ajar sebagai pendukung PBM yang dilakukan oleh BP2AI.
Pada tahun ini, terdapat enam orang dosen sedang menempuh studi lanjut S-3. Upaya peningkatan kompetensi dosen melalui studi lanjut sudah cukup baik, rata-rata dua orang per tahun.
Dari 118 orang dosen, jumlah dosen dengan pendidikan S-3 masih relatif kecil, yaitu sebanyak 18 orang. Sementara dosen dengan pendidikan S-2 sebanyak 99 orang dan pendidikan S-1 satu orang.
IST AKPRIND juga telah berhasil mengembangkan Tempat Uji Kompetensi Mandiri Informatika Certified yang merupakan tempat uji kompetensi programing dan network administrator, dan Tempat Uji Kompetensi Lingkungan Hidup, yang merupakan tempat uji kompetensi pengambil sampel uji air. “Peningkatan kompentensi jati diri juga dilaksanakan yang diprakarsai oleh LPKK meliputi pelatihan AMDAL, kewirausahaan dan Bahasa Inggris,” katanya.
Selain dosen, tenaga kependidikan (tendik) merupakan tulang punggung administrasi dan pelayanan bagi civitas akademika. IST AKPRIND juga mengembangkan program peningkatan kemampuan tendik berupa bantuan studi lanjut maupun pelatihan-pelatihan, baik internal maupun eksternal. “Pada tahun ini terdapat 169 orang tendik dengan jumlah S2 dan S1 sebanyak 3 dan 48 orang (28 persen, dan D3 sebanyak 20 orang (12 persen), selebihnya SMA dan di bawahnya sebesar 58 persen),” jelasnya. (*/jko)