SLEMAN – Pemkab Sleman berencana mengajukan tambahan gas ukuran tiga kilogram sebesar 7 persen. Itu untuk mengantisipasi tingginya permintaan menjelang Lebaran.

”Kami mengusulkan sebanyak 12.418.666 tabung gas elpiji,” jelas Kabag Perekomonian Sekretariat Daerah Sleman Emy Retnosari Minggu (19/5).

Kendati begitu, Emy mengakui kuota harian tabung gas melon di Sleman sebenarnya sudah mencukupi. Bahkan, saat Ramadan. Berdasar pantauan, mayoritas wilayah di Sleman tidak kekurangan tabung gas bersubsidi itu. Kecuali di wilayah pinggiran. Seperti Kecamatan Minggir.

Emy menilai, ludesnya stok di wilayah pinggiran bukan karena tingginya permintaan warga setempat.

”Kebanyakan di perbatasan itu karena jualnya lintas daerah sehingga stoknya kadang habis,” ujarnya.

Selain kekurangan, kata Emy, harga tabung gas melon di wilayah pinggiran juga kerap melambung tinggi. Lantaran sebagian konsumennya dari wilayah luar Sleman. Kendati begitu, Emy memastikan, melonjaknya harga itu masih dalam tahap wajar.

Ningsih, seorang agen gas elpiji ukuran tiga kilogram membenarkan bahwa belum ada lonjakan permintaan. Stok juga masih melimpah. Pertamina rutin mengirimkan 120 tabung per minggu.

”Kadang kalau mendekati Lebaran ada tambahan stok, sehingga tidak akan kurang,” jelas agen tabung gas melon di wilayah Sinduadi, Mlati, Sleman, ini.

Gunarto, seorang pengecer gas melon di Cangkringan, Sleman, mengungkapkan hal senada. Dia tak kesulitan membeli gas melon di pangkalan.

”Harga jualnya juga stabil. Di angka Rp 120 ribu per tabung,” tambahnya. (har/zam/rg)