KULONPROGO – Dinas Perdagangan (Disdag) Kulonprogo membentuk tim bersama kepolisian untuk mengantisipasi munculnya pasar tumpah selama Lebaran 2019. Tim akan menyisir sejumlah pasar di Kulonprogo yang berpotensi memicu kemacetan jalur mudik.
Kepala Bidang Pasar, Disdag Kulonprogo, Slamet Riyadi mengatakan, tim beranggotakan tiga instansi. Yakni Polres Kulonprogo, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kulonprogo, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kulonprogo.
“Salah satu pasar tumpah yang kami prediksi memicu kemacetan, di antaranya adalah Pasar Wates, Pasar Brosot, dan Pasar Kenteng. Termasuk Pasar Jombokan, Pasar Nanggulan, Pasar Samigaluh dan Pasar Dekso,” kata Slamet (24/5).
Dikatakan, tidak hanya melakukan pemantauan, tim juga akan turun lapangan membantu memperlancar arus lalu lintas di lokasi pasar tumpah. Terutama jika pasar tersebut sudah menimbulkan kemacetan.
“Kami mengimbau para pedagang di pasar yang dekat dengan jalur mudik memerhatikan arus kendaraan,” ujar Slamet.
Kepala Bidang Lalu Lintas, Dishub Kulonprogo, Hera Suwanto menambahkan, pasar tumpah di Kulonprogo tersebar di seluruh kecamatan. Seperti di Temon ada Pasar Temon, Kecamatan Wates ada Pasar Bendungan dan Pasar Wates, Kecamatan Kalibawang ada Pasar Dekso.
“Mendekati hari raya, pasar tumpah akan ramai luar biasa. Keramaian bahkan sampai ke bahu jalan. Ini bisa menimbulkan kemacetan,” kata Hera.
Menurut dia, langkah antisipasi yang bisa dilakukan yakni, meminta pengelola pasar mengimbau pedagang pasar tumpah tidak mengganggu lalu lintas. Agar tidak terjadi simpul kemacetan.
Berdasarkan prediksi Kemenhub, puncak arus mudik terjadi pada H-4 lebaran atau Sabtu (1/5). Prediksi ini berdasarkan masa libur sekolah dan instansi pemerintah yang bersamaan.
“Sebelum memasuki masa tersebut, kami akan memastikan posko lebaran sudah berdiri,” kata Hera. (tom/iwa/fj)