PURWOREJO – Potensi terjadinya kebakaran di berbagai tempat di Kabupaten Purworejo cukup tinggi. Seiring mulai memasuki musim kemarau, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadan terhadap ancaman tersebut.
Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Purworejo dalam beberapa waktu ini sudah harus berjibaku dengan api yang membara, baik di kediaman warga maupun tempat usaha. Ditilik dari pemicu, sebagian besar karena korsleting listrik.
Kepala Satpol PP dan Damkar Purworejo Budi Wibowo meminta masyarakat agar hati-hati menggunakan arus listrik. Menggunakan colokan seperlunya dan tidak menambah menjadi banyak.
“Dari kejadian yang ada, semua karena listrik. Terus terang kami tidak mendalami kasus per kasus karena bukan menjadi ranah kami,” kata Budi Wibowo, Senin (3/6).
Seiring dengan Lebaran, kewaspadan juga makin ditingkatkan. Datangnya anggota keluarga dari luar kota, tentu akan menaikkan traffic penggunaan arus listrik. Berbagai pengisian baterai sebaiknya juga dikontrol dan tidak berlebihan.
“Intinya semua harus lebih waspada. Apalagi sekarang sudah musim kemarau. Jadi kalau ada pemicunya, persebaran api akan lebih cepat,” tambanya.
Khusus saat Lebaran, Satpol PP dan Damkar Purworejo menyiapkan ketiga armada di dua tempat terpisah. Dua armada ditempatkan di kantor, sementara satu armada di tempatkan di Posko Batoh, Kecamatan Bayan.
Pembagian kesiapan armada damkar dalam Lebaran itu dimaksudkan untuk memberikan penangan cepat saat terjadi musibah. Ada beberapa tempat yang menjadi fokus penangnan dengan keberadaan armada di Batoh.
“Di Batoh agak di tengah ya dan disiapkan untuk menangani kalau ada kebakaran di wilayah Kemiri, Kutoarjo, Butuh, Bruno, Pituruh, Grabag dan sebagainya,” katanya.
Relatif lebih cepatnya penanganan diharapkan akan meminimalkan kerugian yang ditimbulkan. Saat armada di Batoh melakukan penanganan, kendaran lain yang disiapkan di kantor juga segera menyusul. “Jadi semua bisa bergerak cepat, terukur dan rapi,” kata Budi. (udi/laz)