PURWOREJO – Tidak saja orang yang bersolek dalam menyambut Lebaran. Fasilitas umum masyarakat pun turut diperbaharui. Tampaknya, hal inilah yang dilakukan oleh warga Kelurahan Borowetan, Banyuurip, Purworejo.
Jembatan gantung yang menjadi penghubung antarpedukuhan di atas Sungai Bogowonto, dilakukan perawatan dengan memperbaharui cat yang sudah kusam. Jembatan hasil bantuan Toni Ruttiman ini memang menjadi istimewa bagi warta setempat.
Tidak hanya itu, keberadaan jembatan menolong akses transportasi desa tetangga. Kalau tidak ada jembatan itu, warga di sebelah timur sungai harus memutar untuk menjangkau kantor desa. Praktis rasa memiliki mereka begitu kental dan berusaha selalu menjaga agar tidak rusak.
Dibandingkan jembantan gantung lain di Purworejo yang juga bantuan Toni, jembatan gantung Boro memang berbeda. Masyarakat mengelolanya dengan baik, bahkan memberikan cat warna warni untuk mengundang orang lain mendekat.
“Cat pelanginya sudah 1,5 tahun tidak diperbaharui. Baru hampir Lebaran kemarin kami punya waktu,” kata Miroso, warga setempat kemarin.
Ada lima orang pekerja yang dikerahkan untuk mengecat pengaman kanan kiri jembatan serta dasarnya. Tidak ada perbedaan warna yang digunakan. “Kami hanya menebalkan saja,” tambahnya.
Selain menggarap jembatan, ada tenaga yang khusus mengerjakan tembok di luar jembatan. Ada beberapa gambar yang sudah dipertegas. “Dana pengecatan sudah ada dan tidak terbatas, karena kami punya kas,” kata Wiyoto, pengecat sekaligus anggota kelompok pengelola jembatan.
Dana itu dikumpulkan pengelola dari warga yang melintas. Dan itu tidak dipaksakan alias keikhlasan seutuhnya dari pengguna. “Jumlahnya lumayan banyak. Lebih dari Rp 50 juta. Itu pun sudah digunakan untuk banyak kegiatan seperti pengajian dan perbaikan jalan menuju jembatan,” tambah Wiyoto.
Dengan pengecatan baru itu, diharapkan akan bisa menarik perhatian masyarakat lagi serta membuat nyaman penggunanya. (udi/laz/by)