Empat Wisatawan Tergulung Ombak Pantai Glagah
Waspadai Gelombang Tinggi Laut Selatan
KULONPROGO – Cuaca ekstrem mengintai wilayah pantai selatan DIJ. Sejak Senin (10/6) gelombang tinggi terpantau 3-5 meter. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta memperkirakan ombak besar masih akan berlangsung hingga empat hari ke depan.
Di Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo, gelombang tinggi nyaris menelan korban jiwa, Selasa (11/6). Beruntung empat wisatawan asal Tempel, Sleman yang tergulung ombak berhasil diselamatkan. Meski dalam kondisi luka-luka. Para korban terluka gores akibat terbentur karang pemecah ombak. Mereka adalah Dewi Kumala Sari, 22; Muhammad Ravi, 13; Zakiano, 9; dan Raka Gibran, 3.
Ombak besar setinggi tiga meter tiba-tiba menggulung mereka hingga terseret menjauhi bibir pantai. “Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.30. Di area pasir sisi barat pemecah ombak,” ungkap Koordinator Sarlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo Aris Widiatmoko.
Pada saat itu ombak tertinggi terpantau mencapai lima meter. Aris mengaku telah berulang kali memberi peringatan kepada wisatawan untuk tidak mendekati bibir pantai. Apalagi mandi atau bermain air. Namun seruannya tak dihiraukan sebagian pengunjung pantai.
“Jangan mandi (di pantai, Red). Karena kondisi laut selatan tidak pernah bisa ditebak kedatangannya,” tegasnya.
Peristiwa serupa terjadi Minggu (9/6) siang. Menimpa Siti Salwa, 13, warga Dusun Geru, Sugihmas, Grabag, Kabupaten Magelang. Dia juga hampir lenyap ditelan ganasnya ombak Pantai Glagah. Akibat tak menghiraukan peringatan tim SAR setempat. Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan.
Di Gunungkidul, gelombang tinggi mulai menerjang wilayah pantai sejak pukul 03.00 Selasa. Ketinggian ombak mencapai 3,5 meter. Sedikitnya empat kapal nelayan di Pantai Baron rusak akibat terjangan gelombang tinggi tersebut. “Rusak ringan. Kerugian sekitar Rp 1,8 juta,” ungkap Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul Marjono Selasa.
Guna mencegah timbulnya korban jiwa, SAR Gunungkidul juga gencar menyampaikan imbauan dan larangan mandi bagi pengunjung pantai. Pengumuman juga disampaikan lewat media sosial. Agar wisatawan selalu mematuhi rambu-rambu dan arahan tim SAR setempat.
“Sudah banyak korban berjatuhan. Kehatia-hatian diperlukan agar liburan menjadi menyenangkan,” tuturnya.
Tak kurang 57 personel SAR dikerahkan untuk bersiaga di sepanjang garis pantai Gunungkidul. Ada 18 titik. Mulai Pantai Pok Tunggal hingga Pantai Gesing. Pengawasan ekstra diprioritaskan di Pantai Baron. Mengingat pantai tersebut menjadi salah satu favorit kunjungan wisatawan dan seringnya terjadi laka laut. (tom/gun/yog/rg)