SLEMAN – Atlet-atlet) wushu Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) terus mempersiapkan diri jelang menghadapi Pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) sekaligus Kejuaraan Nasional (Kejurnas) senior dan junior yang akan berlangsung di Bangka Belitung pada akhir Juni nanti. Kemarin (11/6), atlet-atlet wushu mengadakan simulasi untuk menghadapi dua agenda besar tersebut.
Simulasi tersebut dilakukan di Sasana Wushu Sinduadi yang terletak di Sinduadi, Mlati, Sleman. Dalam kegiatan tersebut para atlet wushu DIJ yang berjumlah total 24 orang memamerkan kemampuan mereka di hadapan para pengurus KONI DIJ, Pengurus Provinsi Persatuan Wushu Indonesia (PWI) DIJ, tim pelatih, dan para orang tua atlet.
Ditemui di sela acara, Ketua Umum KONI DIJ Djoko Pekik Irianto memberikan pujian terhadap simulasi yang dilakukan oleh PWI DIJ. “Seharusnya cabor-cabor yang lain juga melakukan hal yang sama,” kata Djoko.
Selain untuk mengukur kekuatan, kegiatan simulasi seperti ini menurut Djoko sangat berguna untuk para atlet agar bisa meraba-raba bagaimana saat mereka berkompetisi di ajang sebenarnya nanti. Lebih lanjut, Djoko juga menunjukan rasa percaya diri terhadap para atlet wushu DIJ. Djoko yakin wushu DIJ mampu memenuhi target yang telah ditetapkan oleh PB Wushu ataupun dari KONI DIJ sendiri.
Andi S selaku Pembina Pengurus Provinsi Wushu Indonesia DIJ juga mengungkapkan raya optimisme serupa terhadap para atlet yang akan berlaga di Pra-PON maupun Kejurnas nanti. Bahkan, Andi sudah berani berbicara mengenai dua atau tiga medali yang mungkin bisa dipersembahkan oleh cabor wushu di PON Papua tahun depan.
Namun, sebelum itu ada beberapa hal yang menurut Andi harus diperbaiki dari para atlet wushu DIJ. Salah satunya adalah mengenai masalah mental. “Kami akan manfaatkan satu tahun sebelum PON ini untuk perbaiki semua itu,” tandas pria yang juga aktif sebagai wakil ketua umum Pengurus Besar Wushu Indonesia tersebut. (cr12/din/fj)