JOGJA – Pelatih Tim Nasional U-23 Indra Sjafri dipercaya menjadi konsultan pembinaan pemain muda PSIM Jogja. Kehadiran pelatih asal Padang, Sumatera Barat, itu diharapkan bisa mengangkat performa pemain muda yang ada di Jogjajakarta.

Harus diakui, Indra selama ini dikenal sebagai sosok cukup dekat dengan talenta-talenta muda pesepakbola tanah air. Dirinya kerap blusukan ke pelosok-pelosok daerah untuk mencari bibit pesepakbola muda.

Karirnya sebagai pelatih Timnas U-12 hingga U-23 menjadi jaminan kemampuan Indra menangangi skuad muda. Pengalamannya inilah yang diharapkan bisa ditularkan pada pesakbola Indonesia.

Indra mengatakan, kans mengembangkan sepak bola di Jogjakarta cukup besar.  Kelahiran PSSI hingga kultur sepak bola yang mengakar, menjadi pendorong ia menerima pinangan manajemen PSIM Jogja untuk menangani tim muda bagi PSIM.

“Saya ingin lima tahun ke depan PSIM Jogja dan Timnas bisa menikmati ini,” kata Indra kepada wartawan Minggu (16/6). Dia menuturkan pengalamannya bersama Bali United beberapa musim silam.

Ketika itu, Bali United yang minim pemain lokal, kini mulai diisi pemain asli Bali. “Jangan sampai PSIM isinya pemain luar Jogjakarta. Talenta muda Jogja harus berkiprah di tim sendiri,”  katanya.

Dia pun meyakini kehadirannya di PSIM tidak akan mengganggu kerja Vladimir Vujovic. Menurutnya, kehadiran di Laskar Mataram lebih fokus dalam pembinaan pemain muda. “Agar klir ya, Vlado tetap pelatih kepala di sini,” kata pria yang kini tinggal di Jogja itu.

Sementara itu, CEO PSIM Jogja Bambang Susanto mengatakan, pihaknya tetap pada komitmen pembinaan pesepak bola usia muda. Dalam hal ini, sementara Coach Indra Sjafri membantu untuk jadi konsultan pembinaan pemain usia muda. “Karena beliau masih terikat dengan Timnas U-23 Indonesia,” kata Bambang.

Bergabungnya Indra Sjafri ke tim berjuluk Laskar Mataram tak lepas dari pembinaan usia dini yang kerap kali jadi problem klasik di persepakbolaan nasional. “Tujuan Coach Indra untuk membantu Vlado menyiapkan pemain muda, sekaligus menjadi teman bertukar pikiran,”  jelasnya.

Sementara di bagian lain, skuad PSIM Jogja bersama jajaran manajemen kemarin pagi menggelar ziarah ke makam raja-raja di Imogiri. Ziarah itu merupakan tradisi tahunan yang kerap digelar penggawa Laskar Mataram. “Tradisi ini tetap kami jaga, dan kami telah menjalankannya,” jelas Bambang. (bhn/laz/zl)