KULONPROGO – Empat mata air di Kulonprogo menyusut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo pun siap membantu droping air bersih.

“Telah terjadi penurunan volume sumber mata air. Yakni di empat kecamatan (Kokap, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang),” kata Kepala BPBD Kulonprogo, Ariadi Senin (17/6).

Dia meyakini, krisis air bersih tahun ini tidak separah tahun lalu. Tahun lalu krisis air meluas karena ada perbaikan saluran irigasi dan intake Kalibawang ditutup.

“Kami sudah komunikasi dengan BUMN dan BUMD yang tiap saat bisa membantu droping air bersih,” kata Ariadi.

Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kulonprogo, Miskijo mengatakan, belum ada permintaan droping air bersih. “barus sebatas komunikasi lisan (permintaan droping) dari salah satu desa,” ungkap Miskijo.

Pihaknya siap jika sewaktu-waktu ada permintaan droping air bersih. Berkoordinasi dengan Dinas Sosial DIJ. “Hasil asesmen kami, sedikitnya 23 desa di delapan kecamatan berpotensi krisis air bersih,” kata Miskijo.

Sementara itu di Bantul, kekeringan terjadi di perbukitan dan lahan pertanian di Sedayu. Di lahan pertanian Argodadi, Sedayu bagian barat.

Kekeringan diakibatkan air irigasi tak mampu menjangkau lahan pertanian seluas 20 hektare. Sehingga tanaman pun mengering.

”Kalau musim kemarau memang begitu. Lahan cenderung mengering. Hanya bisa ditanami saat musim hujan,” ungkap Camat Sedayu, Fauzan.

Dikatakan, lahan itu berada di Sedayu bagian barat. Sementara saluran irigasi hanya mengalir melalui Saluran Van Der Wijk. Dimana air di saluran itu terbagi menjadi dua. Untuk Kecamatan Moyudan Sleman dan Sedayu Bantul.

”Kami akan koordinasikan. Sebab jatah air seharusnya bergilir,” kata Fauzan.

Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (Disperpaut) Bantul, Pulung Hariyadi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Sleman. Agar air irigasi merata. Dia mengimbau petani mengubah pola tanam.

”Biasanya padi-padi-palawija. Diubah menjadi tanam padi saat musim hujan. Sisanya, tanam palawija. Menyesuaikan ketersediaan air,” ungkap Fauzan. (tom/cr6/iwa/by)