JOGJA – Tenis meja masih belum cukup populer bagi masyarakat Jogja. Menurut Ketua Umum Pengda Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) DIJ Bagiya Rakhmadi, tenis meja masih kalah jauh popular dibandingkan olahraga lain.
Inilah yang menjadi salah satu alasan Jogja menjadi tuan rumah SSP 24th ITTF Asian Table Tennis Championship 2019, 15-22 September mendatang di GOR Amongrogo. Pada kejuaraan dua tahunan ini, negara-negara anggota Asia Table Tennis Union (ATTU) diproyeksikan bakal tampil. Sebanyak 500-an atlet dan official dari sekira 40 negara yang tergabung di ATTU bakal ambil bagian.”Kalau semua anggota ATTU ambil bagian ada 44 negara. Tapi kami prediksi 35-40 negara,’’ jelas Ketua PP PTMSI Oegroseno.
Saat ini, peta persaingan tenis meja di Asia masih didominasi China, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, India, dan Singapura. Di tingkat Asean saja, Indonesia sulit untuk bersaing.”Untuk itu, kami membuat formula baru yaitu menerjunkan kelompok usia di bawah 18 tahun,” jelasnya.
Setiap tahun PTMSI mengadakan seleksi dengan skema promosi dan degradasi. Sekarang ada 16 petenis meja yang tengah seleksi.”Nantinya kami ambil empat putra dan empat putri untuk turun di Kejuaraan Tenis Meja Asia ini,” jelasnya. (cr10/din/by)