JOGJA – Wahyu Kirto Laksono mendapat ‘durian runtuh’ berupa satu unit mobil Daihatsu Ayla. Warga Perumahan Nogotirto Trihanggo Gamping Sleman itu yang beruntung mendapatkan hadiah utama undian tabungan Bank Jogja. Undian dilangsungkan berbarengan dengan peringatan HUT ke-58 Bank Jogja, sekaligus jalan sehat, di Stadion Kridosono Jogja Minggu (30/6).

Ribuan warga Kota Jogja dan sekitarnya, sejak pagi berdatangan ke Stadion Kridosono untuk emngikuti kegiatan jalan sehat. Selain melakukan undian tabungan, dengan hadiah mobil, diundi juga lima motor dan hadiah lainnya untuk peserta jalan sehat. Para peserta juga dihibur dengan penampilan Guyon Waton.

Direktur Utama Bank Jogja Kosim Junaedi menyebut, peringatan HUT Bank Jogja kali ini sengaja digelar dengan meriah sebagai apresiasi ada warga masyarakat Kota Jogja dan sekitarnya, yang sudah menjadi nasabah maupun belum menjadi nasabah Bank Jogja. Menurut dia, melalui kegiatan tersebut sekaligus sosialisasi dan promosi Bank Jogja ke masyarakat. “Juga untuk mangayubagyo HUT Pemkot Jogja ke-72, yang juga jatuh pada Juni ini,” tuturnya.

Bahkan, lanjut Kosim, sejak 2018 lalu Bank Jogja rutin menggelar kegiatan bersama masyarakat setahun dua kali. Rencananya tahun ini kegiatan serupa akan digelar berbaerngan dengan HUT Kota Jogja Oktober mendatang. “Semoga nanti bias lebih ramai dari sekarang,” harapnya.

Kosim menambahkan, Bank Jogja yang berulang tahun tiap12 Mei ini, saat ini terus fokus membenahi layanan ke masyarakat. Apalagi Bank Jogja baru mendapat penambahan modal dari Pemkot Jogja sebesar Rp 100 miliar. Jumlah tersebut sudah langsung dislaurkan ke masyarakat, melalui kredit UMKM. “Bahkan yang kami salurkan nilainya Rp 123 miliar, sudah lebih dari modal yang diberikan Pemkot,” tuturnya.

Kredit ke UMKM memang menjadi salah satu andalan Bank Jogja. terlebih nilai non performing loan (NPL) atau kredit macet di Bank Jogja yang hanya 0,5 persen. Jauh dari stabdar maksimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar lima persen. “Bank Jogja sangat sehat dan UMKM di Kota Jogja juga tertib mengangsur,” ungkapnya.

Kesehatan neraca keuangan Bank Jogja juga dibuktikan dari laporan keuangan per Juni ini. Aset yang dimiliki Bank Jogja mencapai Rp 817 miliar. Kredit yang disalurkan pada periode yang sama mencapai Rp 664 miliar. Sedang dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 557 miliar dengan jumlah nasabah saat ini lebih dari 100 ribu orang. “Kalau dihitung laba sebelum pajak sebesar Rp 14 miliar,” tuturnya.

Untuk menambah cakupan layanan, Bank Jogja juga terus melakukan peningkatan literasi dan penyebaran nasabah di wilayah kota. Yang terbaru, dalam waktu dekat akan membuka kantor cabang baru di wilayah kecamatan Jetis. “Di kompleks kantor kecamatan Jetis,” tuturnya.

Tak hanya itu, inovasi layanan juga dilakukan dengan segera membuka layanan tarik tunai menggunakan ATM. Saat ini prosesnya sedang diproses di OJK maupun Bank Indonesia. Kosim mengaku seharusnya layanan ATM sudah dipersiapkan sejak jauh hari. Tapi terkendala dengan susunan komisaris-direksi Bank Jogja, yang saat itu belum lengkap. Persyaratan OJK dan BI, ada enam pengurus, yaitu tiga komisaris dan tiga direksi. Sebelumnya Bank Jogja hanya memiliki empat pengurus, masing-masing dua untuk komisaris dan direksi. “Tapi sekarang semua sudah lengkap dan kami ajukan izin ke BI dan OJK,” tuturnya.

Bahkan untuk persiapan ATM, Kosim mengaku sudah memasang mesin ATM milik Bank Jogja di kantor pusat dan cabang serta XT Square. Berikutnya disiapkan di komplek Balai Kota dan kantor Dinas Pendidikan Kota Jogja. “Begitu dapat izin langsung kami luncurkan. Untuk sementara (layanan ATM) masih terbatas untuk karyawan,” ungkapnya.

Inovasi lain yang dilakukan Bank Jogja dengan menggandeng asuransi SLU untuk layanan asuransi kerugian. Di antaranya dengan produk andalan mereka, Siberes Motor dan Siberes Griya. Asuransi SLU juga menjadi sponsor utama event HUT Bank Jogja tahun ini.

Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti, yang turut hadir,  menyambut baik inovasi layanan yang dibuat Bak Jogja.Menurut dia, kerjasama dengan asuransi untuk kredit sepeda motor sesuai dengan kebutuhan masyarakat. tak hanya itu, HS juga meminta Bank Jogja bisa memberikan jasa dan pelayanan yang lebih variatif, seiring tantangan industri 4.0 dan dinamika di masyarakat. Apalagi Bank Jogja merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) Pemkot Jogja. “Bank Jogja ini merupakan milik Pemkot Jogja dan sudah seharusnya di usia ke-58 ini bisa memberikan layanan yang lebih baik ke masyarakat,” harapnya. (**/pra/by)