SLEMAN – Sebanyak 130 atlet Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) DIJ menjalani tes fisik di Gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Jogjakarta (KONI DIJ), Minggu, (7/7). Tes berlangsung pukul 07.00  hingga 12.00. Ada enam tes fisik yang dilakukan meliputi lari 30 meter, shocken test, side step test, vertical jump test, triple jump test, dan multi stage fitness test.

Total dari 168 atlet, ada 38 atlet yang dinyatakan izin mengikuti tes lantaran sedang mengikuti ajang Pra-PON. Yakni cabang olahraga (cabor) balap sepeda, panahan, dan terbang layang. “Nanti akan ada tes susulan, namun untuk kapannya belum tahu. Masih kami koordinasikan,” ujar anggota Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI DIJ Rumpis Agus Sudarko.

Lebih lanjut Rumpis mengatakan, tes fisik bertujuan mengetahui kemampuan dasar serta mengevaluasi sejauh mana kemampuan para atlet selama ini. “Jadi akan kami bandingkan dengan hasil tes terakhir bulan November tahun lalu. Ada peningkatan atau tidak,” terangnya.

Dia menambahkan, tes fisik ini sekaligus untuk melihat riwayat cedera atlet, lingkar pinggang, tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensi pernapasan agar pihaknya betul-betul mengetahui kondisi atlet saat ini. “Sebagai contoh dari lingkar pinggang, akan ketahuan apakah atlet itu menderita obesitas atau tidak,” bebernya.

Rumpis menuturkan sepanjang tahun ini tes atlet rencananya digelar dua kali. Yakni tahap awal meliputi tes fisik dan tahap akhir akan meliputi tiga macam tes, di antaranya, biokimia (tes darah).

Selain atlet, pihak KONI juga meminta para pelatih untuk menjalani tes kecaboran. “Sebagai salah satu evaluasi dari kami, masing-masing pelatih akan kami minta untuk tes kecaboran,”  tandas Rumpis. (cr18/laz/er)