JOGJA – Arsitek baru PSIM Jogja Aji Santoso hanya punya waktu sempit untuk menyiapkan tim sebelum menghadapi Persatu Tuban di Stadion Bumi Wali, Tuban Sabtu (20/7). Dalam waktu tersebut, Aji dituntut bisa menerapkan skema permainannya kepada Aditya Putra Dewa dkk.

Skuad Laskar Mataram- julukan PSIM Jogja sudah mulai menggelar latihan di Lapangan Tamanan Selasa (16/7). Dalam sesi tersebut, Aji lebih fokus pada pengenalan teknik masing-masing pemainnya. Aji mengaku tidak cukup sulit memoles skuad PSIM Jogja saat ini. Sebab, pelatih sebelumnya, Vladimir Vujovic telah meninggalkan pondasi yang cukup baik.”Sehingga tidak perlu melakukan perombakan total,’’ jelasnya.

Di awal ini dia harus memahami karakter para pemain saya dulu. Dia juga membangun chemistry dulu dengan para pemain. Aji menegaskan para pemain harus memahami filosifi permainan yang akan diterapkan. Maka dari itu, pengenalan terhadap pemain akan dilakukan secara perlahan agar pola permainan yang diterapkan bisa terwujud.

Dikatakan, dirinya cukup beruntung mendapatkan skuad PSIM yang terbilang bertabur bintang. Namun, tugas berat yang harus dihadapi adalah menyatukan visi bermain anak asuhnya. “Sudah menjadi tugas saya. Menyatukan tim ini sepenuhnya,” jelasnya.

Berkaca pada kemenangan atas PSBS Biak, menurutnya cara bermain skuad Naga Jawa sudah cukup menghibur seperti yang diharapkan penonton. Hanya, dia menilai intensitas permainan tidak seperti yang diharapkan. “Mainnya masih lambat. Intensitasnya kurang tinggi,” katanya.

Saat disinggung soal persaingan di Gru Timur, dia mengaku PSIM Jogja masih memiliki peluang besar untuk lolos ke babak selanjutnya. Hanya, persaingan cukup berat akan datang dari klub yang baru promosi musim lalu.

Menurutnya Persewar Waropen yang kini ada di puncak klasmen bakal menjadi lawan berat yang akan dihadapi. Keduanya, dijadwalkan akan bertemu saat PSIM Jogja melakoni laga kandang. 29 Juli mendatang. “Persik juga akan memberi kejutan. Secara umum Liga 2 akan berlangsung cukup ketat,” jelas legenda Tim Nasional ini. (bhn/din/by)