SLEMAN – Musim haji 2019 ada 1.414 calon haji (calhaj) asal Sleman yang telah berangkat ke tanah suci. Di antara ribuan calhaj itu, terdapat ratusan pegawai negeri sipil (PNS) Sleman yang juga ikut menunaikan rukun Islam kelima tahun ini.
Lalu, tidakkah instansi yang ditinggalkan para PNS yang berangkat haji itu terganggu? Plt Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sleman Suyono mengatakan, pihaknya memberikan cuti kepada para PNS yang menunaikan ibadah haji selama 40 hari.
Sebab, sebagai PNS tetap tidak boleh meninggalkan tugas dan kewajibannya. “Cuti diberikan terhitung dua hari sebelum keberangkatan sampai dua hari setelah pulang. Karena biasanya di tanah suci hanya 36 hari,” kata Suyono saat ditemui Jumat (19/7).
Dari ratusan PNS yang menunaikan ibadah haji itu, ada tiga orang dari golongan eselon II. Mereka adalah Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Agung Armawanta, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Priyo Handoyo, dan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Harda Kiswaya.
“Untuk kepala Dispora dan kepala dinas PMD, kami carikan pelaksana tugas dari eselon III atau sekretaris dinas,” jelasnya.
Namun khusus BKAD, lanjut Suyono, tidak bisa asal. Sebab saat ini pembahasan terkait Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan tahun 2019 masih disusun. “Sehingga karena ini krusial dan berkaitan dengan pengambilan kebijakan, maka yang mengisi Asekda Bidang Administrasi Umum,” bebernya.
Dia menjelaskan, dari ratusan PNS yang berangkat haji tahun ini kebanyakan dari sektor pendidikan. Baik itu guru, kepala sekolah, maupun bagian tata usaha. “Tahun ini sepertinya PNS yang berhaji meningkat. Kalau dari pendidikan itu tambah banyak mungkin karena sudah dapat tunjangan profesi,” katanya.
Kendati haji merupakan perintah agama, Suyono berharap PNS yang diberikan cuti dapat masuk sesuai jadwal cuti. Menurutnya, waktu yang diberikan sudah cukup. “Perkara nanti ada izin lagi akan kami lihat dulu. Yang jelas jatahnya 40 hari, ya jangan nambah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sleman Ujang Sihabuddin mengatakan, sejauh ini sudah memberangkatkan enam kelompok terbang (kloter). Yaitu kloter 25, 26, 27, 28, dan 29. “Tinggal menunggu kloter tambahan yaitu kloter 97 yang diberangkatkan 4 Agustus mendatang,” kata Ujang. (har/laz/rg)