PURWOREJO – Hasil kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II yang dipusatkan di Desa Sukowuwuh, Bener, Purworejo, memuaskan Bupati Purworejo Agus Bastian. Secara kualitas dia melihat hasilnya amat baik dan kuat.

“Kegiatan yang dilakukan dengan TNI dalam TMMD itu terbukti sangat baik kualitasnya. Juga hemat,” tutur bupati usai penutupan kegiatan Kamis (8/8).

Hemat yang dimaksud adalah dibandingkan dengan kegiatan proyek sejenis, panjang jalan yang didapat lebih panjang. Katakan jika ada proyek infrastruktur yang hanya mendapatkan 300 meter, dikerjakan bareng dengan TNI bisa mencapai 600 meter.  “Saya kira desa perlu didorong untuk bekerjasama dengan TNI untuk proyek-proyek infrastrukturnya,”  tambah bupati.

Dandim 0708 Purworejo Letkol Inf Muchlis Gasim menyatakan kesiapannya untuk mendukung program bupati Purworejo. Sasaran lokasi TMMD pun dikoordinasikan dengan pemkab sehingga bisa tepat sasaran.

“Pemilihan tempat memang menjadi sinergi antara TNI dan pemkab, harapannya apa yang sudah dilakukan itu bisa terasa dan nyambung dengan program bupati,” kata Gasim.

Dia menilai sasaran TMMD selama ini banyak menyasar ke daerah yang sulit. Jika dilelang secara terbuka, akan kesulitan untuk mendapatkan pelaksananya. “Di sini kami turun karena kalau ditender kan jelas tidak ada yang mau karena jelas tidak untung,”  tambahnya.

Pemilihan lokasi kegiatan tahap II yang dipusatkan di Sukowuwuh memang difokuskan untuk menggarap jalan penghubung menuju  objek wisata Watusalang. Dia melihat ini sangat menguntungkan karena bisa mempermudah akses jalan menuju lokasi dan sejalan dengan program wisata Purworejo.

“Tahun depan kami fokuskan garap perbatasan Loano dengan Purworejo. Ini menarik karena secara garis besar akan mendukung BOB (Badan Otorita Borobudur) karena akan meningkatkan akses wisata ke beberapa objek wisata di kawasan BOB,”  ujarnya.

Kepala Desa Sukowuwuh Muhkhaimim mengaku senang mendapatkan program TMMD. Apalagi kegiatan bisa diarahkan untuk menggarap akses menuju ke objek wisata yang dimiliki. Dengan kegiatan itu dia optimistis Watusalang semakin berkembang dan jadi salah satu ikon wisata di Purworejo.

Penutupan kegiatan sendiri berlangsung ramai. Pihak desa memilih mengelar upacara di objek wisata tersebut. Karnaval Hari Kemerdekaan RI pun dimajukan, sehingga kemeriahan sangat terasa di tempat itu.

TMMD Sengkuyung kali ini menghabiskan anggaran senilai Rp 340 juta. Ada tiga sumber pendanaan yang digunakan yakni APBD Provisi sebesar Rp 180 juta, APBD Kabupaten Rp 120 juta serta swadaya masyarakat sebesar Rp 40 juta.

Proyek kegiatan yang dilaksanakan selama 30 hari itu mampu menyelesaikan rabat beton dengan panjang 610 meter dan lebar 3 meter. Adapun ketebalan rabat 0,12 meter. Selain itu juga membuat dua talud yang masing-masing sepanjang 20 meter dengan tinggi 3 meter dan sepanjang 12 meter dengan ketinggian 1 meter. (udi/laz)