JOGJA – Kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah Gunungkidul telah menjadi keprihatinan bersama.  Hal tersebut berdampak semakin sulitnya masyarakat di beberapa lokasi dalam mencari air bersih.

Pusat Studi Energi dan Lingkungan (PSEL) berkolaborasi dengan Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), didampingi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Gunungkidul dan DIY menyalurkan bantuan air bersih.

Berasal dari sumbangan para donatur yang berhasil dikumpulkan. Sasarannya ke beberapa titik yang dinilai paling parah terdampak kekeringan di Gunungkidul. Yakni di wilayah Tepus, Girisubo, Semanu, dan Panggang yang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih.

Donasi air bersih tersebut diserahkan langsung oleh Ketua PSEL UAD Dr Zahrul M. Didampingi  Ketua MDMC DIY Drs Purwadi PhD. Ketua PSMPB UAD Dholina Inang Pambudi MPd menyampaikan, kegiatan droping air yang dilakukan bersama tersebut sebagai wujud langkah nyata migunani tumraping liyan.

“Bantuan dari para donatur yang terkumpul melalui PSEL dan PSMPB UAD sebanyak 150 tangki disalurkan di Gunungkidul melalui arahan dan kordinasi dengan MDMC Gunungkidul,” ujarnya di Kampus 5 UAD, di Sorosutan, Jogja, Minggu (10/8).

Selain ke wilayah Gunungkidul, kata Dholina, air juga akan disalurkan ke Samigaluh, Kulonprogo. Yang juga mulai terdampak kekeringan. “Bantuan air bersih ini dapat dimanfaatkan sebagai air minum, wudlu, dan kebutuhan sehari-hari terutama untuk menghadapi hari raya Idul Adha,” jelasnya. (*/pra/en)