Hari liburnya, pada sabtu dan minggu, tetap dipakai drg Arumi Wulansari untuk melakukan kegiatan promosi kesehata. Hanya jika kesehariannya di bidang Pemerintahan sebagai Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Jogja. Saat akhir pekan giliran sebagai Ketua Pimpinan Gerakan Pramuka Saka Bakti Husada (SBH).
“Jadi memang semuanya harus berjalan berbarengan. Semuanya harus bersama-sana karena kita punya target kegiatan rutin,” ujar Arumi kemarin (14/8).
Kegiatan rutin dari sekitar 200-an orang anggota yang terdiri dari tingkat SMP dan SMA itu, misalnya pertemuan koordinasi, pendidikan atau pelatihan dasar hingga open house SBH, atau lomba krida SBH yang merupakan acara tahunan yang diikuti oleh pramuka penegak dan penggalan se-Kota.
Tak menampik dia mengalami kesulitan untuk mengatur jadwal dari seluruh anggotanya itu mengikuti kegiatan sosial di kepramukaan. Karena itu yang ada hanya sekitar 40-an anggota yang aktif rutin mengikuti kegiatan dan berkonsultasi.
“Sulit memang untuk mengajak mereka terjun di sosial karena tidak ada reward apa-apa ya. Tapi saya juga buka 24 jam untuk mereka yang aktif kalau mau konsultasi kegiatan atau apa,” tutur ibu tiga anak itu.
Keanggotaan SBH ini banyak dilibatkan untuk kegiatan-kegiatan di tingkat Kota maupun DIJ atau Kwarcab dan Kwarda untuk tenaga kesehatan. Misalnya kemah bakti, kemah budaya, upacara kenegaraan, pos jaga lebaran, dan lain-lain. Dia menilai jam terbang dari keanggotaan SBH ini sangat tinggi dibandingka Saka lainnya. “Jadi permintaan SBH ini sangat tinggi untuk P3K, sampai kadang kita kuwalahan dengan keterbatasan yang ada,” tambahnya.
Itu juga sejalan dengan bidang Promkes Dinkes Kota. Untuk melatih para kader kesehatan melalui pramuka agar mereka bisa menjadi sosok yang unggul dan membawa nama baik di tengah masyarakat khususnya bidang kesehatan.”Jadi saya harus punya target untuk bisa melatih kader-kader keanggotaan kami, untuk membantu kesehatan masyarakat,” imbuhnya. (cr15/pra/rg)