MADIUN – PSIM Jogja harus mengakui keunggulan rival abadinya Persis Solo dalam Derby Mataram jilid pertama di Stadion Wilis Madiun, Jumat (16/8). Anak-anak Jogja kalah dengan skor 2-1 untuk tuan rumah.
Tuan rumah Laskar Sambernyawa unggul lebih dulu melalui sepakan 12 pas yang dieksekusi Iman Budi menit 15. Hukuman penalti diberikan karena pemain PSIM dinilai handsball di kotak terlarang. Unggul, Jodi Kustiawan dkk seperti di atas angin.
Mereka mengontrol jalannya tempo permainan. Namun Gonzales dkk juga terus menggedor pertahanan Solo. Tapi sampai rehat tidak ada gol tercipta. Di babak kedua, PSIM mencoba keluar menyerang. Karena memang hanya itu pilihan yang ada.
Memaksimalkan pergerakan Ichsan Pratama dan Rossi Noprihanis di sisi winger. Gol penyama akhirnya datang di menit 53. Gonzales memanfaatkan kemelut di depan gawang Persis untuk mencetak gol. Setelah imbang, permainan kedua tim lebih ketat. Bahkan, berbalik PSIM yang memegang kendali permainan. Sedangkan tuan rumah seperti terbawa irama permainan anak-anak Jogja. Ketika laga hampir berakhir imbang, Slamet Budiono membawa tuan rumah kembali unggul. Dari sebuah kemelut di depan gawang PSIM, eks PSS Sleman itu mencocor bola yang gagal dibendung kiper PSIM.
Kemenangan tersebut memecahkan rekor Persis Solo yang tidak bisa menang dari rival abadinya itu dalam beberapa kali edisi pertemuan kedua tim. Saking emosionalnya, puluhan suporter merangsek ke lapangan merayakan gol tersebut. Pertandingan sempat terhenti hampir 10 menit. Di sisa waktu yang ada, Gonzales dkk terus memburu gol penyama. Namun, upaya yang dilakukan digagalkan barisan pertahanan Persis yang digalang Jodi Kustiawan dkk. Official PSIM juga kecewa dengan wasit karena hanya memberikan waktu tambahan satu menit. Padahal banyak insiden terjadi selama babak kedua.
Kekalahan ini memaksa Laskar Mataram turun satu strip di tangga klasemen sementara Liga 2 wilayah timur. Posisinya digantikan Persis Solo yang menjadi juara paro musim Liga 2 wilayah timur. (riz/ila)