JOGJA – Kabar menggembirakan datang dari cabang olahraga (cabor) binaraga. Dari cabor tersebut Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) berhasil menyegel dua tiket untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional di Papua tahun depan.
Kepastian itu didapat setelah dua atlet andalan DIJ tampil apik di ajang Pra PON yang berlangsung di Jawa Barat, Minggu (18/8) lalu.
Bambang Sujatmoko yang turun di kelas 65 kilogram berhasil meraih medali perak. Hasil itu membuat atlet berusia 43 tahun itu tak terbendung langkahnya untuk berlaga di Papua. Sementara itu Nur Ikhsan yang turun di kelas 85 kilogram berhasil meraih medali perunggu. Torehan perunggu itu sudah lebih dari cukup untuk mengantarkan Ikhsan menyusul Bambang ke Papua.
Bambang mengaku sangat bersyukur dengan keberhasilan ini. Menurutnya segala latihan yang dia lakukan dalam kurun waktu satu tahun kebelakang berbuah hasil yang manis. “Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan semua pihak selama ini,” ujarnya Selasa (20/8).
Rasa syukur juga diungkapkan oleh Nur Ikhsan. Ia bahkan mengaku beruntung bisa meraih medali perunggu di ajang Pra PON tersebut. Sebab, target awal dia hanya mengincar posisi empat saja. “Alhamdulillah hasil ini patut saya syukuri,” tandasnya.
Kedua atlet tersbut untuk sementara ini akan fokus untuk ikut serta dalam ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIJ yang akan berlangsung pada Oktober nanti. Setelah itu mereka akan kembali melakukan persiapan dan berbagai macam latihan agar bisa tampil prima dan meraih hasil maksimal di ajang PON tahun depan.
Pelatih Binaraga DIJ Seno Ariwibowo mengungkapkan sebenaranya DIJ mengirimkan lima atlet untuk ikut serta dalam Pra PON tahun ini. Namun, dari kelimanya hanya Ikhsan dan Bambang yang termasuk kedalam tim puslatda. Sisanya adalah atlet yang berlatih secara mandiri. Prestasi ketiga atlet yang berlatih secara mandiri itupun terbilang tidak buruk. Ketiganya sama-sama sukses menembus posisi 15 besar di ajang Pra PON lalu.
Menurut Seno, saat ini DIJ memiliki banyak stok atlet di cabor binaraga. Namun, masalahnya mereka masih sangat membutuhkan banyak jam terbang untuk bisa bersaing di level nasional. “Mereka masih harus latihan juga, tapi saya tetap bangga dengan semua prestasi anak-anak,” tandas Seno. (cr12/din/fj)