RADAR JOGJA – Kurang dari 24 jam, empat penganiaya hingga tewasnya pelajar SMK Muhammadiyah 3 Jogja Egy Hermawan, berhasil dibekuk. Keempat tersangka berinisial NMA, 18; PSP, 17; LK, 17, dan WD, 17. Tersisa lima tersangka lain yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO) Polresta Jogja.
Kapolresta Jogja Kombespol Armaini memastikan ada langkah tegas. Terlebih aksi penganiayaan itu berujung pada melayangnya nyawa korban. Apalagi dalam aksinya, pelaku telah menyiapkan secara matang.
“Pelaku wajib bertanggungjawab walaupun usia anak-anak. Dijerat dengan pasal perencanaan, ditambah bawa senjata tajam. Terbukti sempat mendatangi lokasi turnamen futsal, tapi tidak masuk. Ketika rombongan korban keluar, ternyata diikuti,” jelas perwira menengah ini saat ditemui di Mapolresta Jogja, Senin (23/9).
Terkait motif, dugaan awal mengarah pada dendam antargeng sekolah. Hal ini terbukti dari penyidikan sementara terhadap empat tersangka. Para pelaku, lanjutnya, berasal dari satu kelompok yang sama, Remaja Islami Perempatan Capten Tendean atau disingkat RESPECT.
Anggota kelompok ini terdiri atas gabungan beberapa sekolah. Mulai dari sekolah swasta, negeri hingga sekolah menengah kejuruan. Berdasarkan catatan kepolisian, anggota geng sekolah ini sempat terlibat beberapa aksi kriminalitas.
“Isinya SMA gabungan di Jogjakarta. Kalau dilihat alurnya, dugaan kami mereka ini satu geng. Catatan kami untuk geng, anggotanya sempat tersangkut hukum karena menjadi pelaku kriminalitas,” katanya.
Hasil penyidikan sementara juga menyebutkan jejak rekam pelaku. Armaini menuturkan, pelaku tercatat pernah dikeluarkan dari sekolah. Itulah mengapa anggota geng pelajar itu terdiri atas beberapa siswa dari sekokah di Jogjakarta.
Terkait tersangka, Armaini memastikan timnya tetap melacak. Inisial lima tersangka lain adalah RF, AS, DF, TN, dan AP. Para pelaku masih berusia kisaran 17 hingga 18 tahun. Untuk peran terbagi antara pelaku penganiayaan dan joki kendaraan roda dua.
Polisi juga berhasil mengidentifikasi kendaraan para tersangka. Total ada lima identitas kendaraan roda dua yang kini di tangan polisi. Inilah yang menjadi modal untuk melacak keberadaan pelaku. Dari penyelidikan sementara, para pelaku mayoritas pelajar Kota Jogja.
“Semalam kami tangkap tiga orang, NMA, PSP, dan LK. Lalu baru saja (kemarin siang, Red) kami menangkap tersangka WD. Dia ini pelaku utama dari aksi penganiayaan kemarin. Ke mana pun akan kami kejar,” tegasnya.
Detail penganiayaan berawal dari korban Egy menonton turnamen futsal di 4R Jalan Prangtritis, Brontokusuman, Mergangsan, Minggu sore (22/9). Setelahnya korban bersama rombongan pulang melintas ke arah utara.
“Di tengah jalan dekat TKP Superindo, dihadang dan kunci motor diambil. Korban ini tidak sempat melarikan diri. Kalau penyebab meninggal, akibat kehilangan darah terlalu banyak,” ujarnya.
Kapolsek Mergangsan Kompol Tri Wiratmo menambahkan, ketiga pelaku ditangkap di kediamannya masing-masing. Tersangka NMA ditangkap di daerah Pakualaman, PSP di Danurejan, dan tersangka LK dibekuk di Mantrijeron.
“Tiga tersangka kami amankan semalam (23/9), selisih empat jam setelah kejadian. Laporan dari warga cepat, ditambah barang bukti cukup kuat. Ini memudahkan kami untuk melacak para pelaku,” kata Tri Wiratmo. (dwi/laz)