DULU negara kiblat untuk latar kisah romantis adalah Prancis, tampaknya sekarang trennya berpindah ke Korsel (Korea Selatan). Film ini 100 persen set plotnya di luar negeri. Kisahnya tentang cinta. Dan, ada adegan yang mana tahu-tahu karakter utamanya buta pula. Formula yang familiar, kalau nggak mau dibilang picisan, bukan?

Seorang cewek pemandu tur asal Indonesia yang telah lama bermukim di Gamcheon, Busan punya pacar warga Korsel. Si pacar terus-terusan menunda pernikahan, hingga pada akhirnya mereka putus. Dalam masa galau dan terpuruknya si cewek, hadirlah sosok cowok asal Indonesia yang jenaka dan gigih menunjukkan ketulusan rasa sayangnya.

Saya sadar betul kalau film ini drama komedi romantis fiksi tulen. Walau demikian, lumrah jika penonton mengharap suguhan pengembangan karakter dan plot yang mudah atau minimal bisa dipercaya. Mulai awal durasinya film ini saya rasa gagap. Ia tak mampu bercerita secara lancar. Babak pengenalannya sama sekali gagal meyakinkanku. Semua elemen terasa lemah, sebut saja karakterisasi, konflik, dan olah pemeranannya.

Humor dari si komika, Dodit Mulyanto, yang memerankan cowok Indonesia yang gigih mendekati si cewek sedang patah hati terasa jadi satu-satunya tumpuan harapan penyelamat film.

Dodit bukan Joaquin Phoenix dalam Joker yang terlalu bersinar hingga kilau performanya mengaburkan kekurangan yang ada pada film. Bolehlah kelakar-kelakar si Dodit beberapa kali agak berhasil menghibur. Namun, lemahnya pondasi cerita dan karakterisasi yang ada tetap tak dapat terselamatkan.

Film ini jauh lebih enak dinikmati lewat cuplikan resminya (trailer). Segala kebaikannya sudah tertuang di situ. Ia tak mampu terelaborasikan secara baik dalam durasi utuhnya yang tak genap 90 menit. Ia terasa belum siap untuk difilmpanjangkan.

Sampai-sampai saya menunggu film benar-benar selesai untuk menilik siapa penulis skenarionya. Fakta yang saya dapat, film ini adalah adaptasi dari film Filipina berjudul Kita Kita. Sayang saya belum menontonnya. Sayangnya juga, film ini sukses besar telah membuatku enggan menonton film sumber adaptasinya. (ila)

*Penulis adalah penggemar film dalam negeri dan penikmat The Chemical Brothers yang bermukim di Jogja Utara