RADAR JOGJA – Bunga pohon tabebuya di Kota Magelang bermekaran sejak beberapa hari terakhir. Di sejumlah ruas jalan protokol tampak bunga yang mekar berwarna putih dan merah jambu. Salah satunya terlihat di Jalan Sarwo Edhie Wibowo, tepatnya di depan kantor Pemerintah Kota Magelang.

Bunga itu menarik warga untuk melihat dari dekat. Bahkan, banyak warga berswafoto dengan bunga yang berasal dari Brasil itu.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengaku senang melihat wajah Kota Magelang yang semakin cantik. Selain bersih, juga karena bunga tabebuya yang bermekaran di sepanjang jalan protokol.

Pemkot Magelang telah mencanangkan gerakan warga menanam pohon atau tanaman untuk menguatkan slogan Kota Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga.

“Semakin hari kita lihat Kota kita ini semakin bersih dan cantik, ditambah ada bunga tabebuya ini. Tinggal tugas kita bersama untuk menjaganya. Jangan dirusak. Syukur-syukur kita ikut menanamnya. Ndak usah harus tabebuya, tanaman lainnya juga bisa, di pekarangan rumah saja cukup,” tuturnya.

Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang menyebutkan, pohon itu ditanam 2010 di sejumlah titik di Kota Magelang. Bunga tabebuya biasanya mekar dua kali dalam setahu yakni Maret dan Oktober.

“Tahun ini istimewa karena tiga kali mekar, pada Maret, Oktober, dan November,” kata Kepala Bidang Pengelolaan PJU, Pertamanan, dan Pemakaman DLH Kota Magelang Uswatun Hasanah.

Menurutnya, pada 2010 pohon hanya di tanam di empat titik. Yakni, di Jalan Pahlawan (35 pohon), Jalan Piere Tendean (20 pohon), Jurangombo (25 pohon), dan Jalan Sudirman (20 pohon).

Tahun berikutnya, pohon ditanam di sejumlah titik strategis lain di Kota Magelang. Antara lain, di Jalan Tentara Pelajar, PJKA Kebonpolo, Jalan Daha, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Kapten Suparman, Jalan Sriwijaya, dan Taman Shoppin.

“Total ada 2007 pohon. Ada beberapa pohon yang kita pangkas dan tebang untuk perawatan,” paparnya.

Menurut pejabat yang akrab disapa Ana itu, pohon tabebuya termasuk pohon yang mudah ditanam. Perawatannya juga mudah. Hanya diberi pupuk setiap bulan, disiram, dan dipangkas secara berkala.

Menurutnya, butuh sekitar 1-2 tahun higga bunga mekar sejak bibit ditanam. “Awalnya kita tanam bibit. Tapi, kita coba tanam batangnya saja yang sudah tua, ternyata bisa hidup. Saat ini kita coba tanam di Kebun Bibit Senopati,” terangnya. (asa/amd)