RADAR JOGJA – Sebanyak 16 perguruan tinggi (PT) di Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) menandatangani komitmen bersama untuk mengembangkan Health Promoting University (HPU) atau kampus sehat.

Perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Poltekkes Kemenkes, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, dan Universitas Islam Indonesia (UII).

Ada pula Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Sanata Dharma, dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa). Lalu, Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), STIE YKPN, Universitas AMIKOM, Institut Teknologi dan Sains AKPRIND, dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Tim HPU UGM Supriyati menjelaskan komitmen itu berupa penyelenggarakan kampus sehat guna mendukung dan mendorong setiap civitas akademika dan masyarakat di lingkungan kampus. Untuk mewujudkan lingkungan serta perilaku hidup sehat menuju kampus yang sehat dan sejahtera, melalui pendekatan HPU.

Supriyati menambahkan, komitmen untuk menyelenggarakan kampus sehat sebelumnya harus melewati empat langkah. Pertama mulai dari pendekatan kesehatan secara komprehensif pada tatanan kampus untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan yang optimal dan berkelanjutan. “Kedua, meningkatkan literasi kesehatan dan menerapkan program kampus sehat,” jelas Supriyati saat penandatanganan komitmen bersama Jumat (20/12).

Ketiga, tambah Supriyati, kegiatan kampus sehat mengedepankan upaya promotif dan preventif dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan sivitas akademika. Itu disesuaikan dengan karakteristik, kemampuan, kemudahan, dan prioritas perguruan tinggi. Dan terakhir, kegiatan kampus sehat dapat dilaksanakan dengan strategi advokasi, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat.

Supriyati menuturkan, UGM telah mendeklarasikan sebagai kampus sehat pada Juli 2019. Selain itu, bersama Poltekkes Kemenkes, UGM telah menandatangani komitmen bersama dan pembentukan konsorsium HPU Nasional pada 12 Desember.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM Bambang Agus Kironoto menyampaikan perguruan tinggi dapat menjadi agen perubahan untuk mencetak kader bangsa yang sehat melalui program kampus sehat. Untuk memperluas jejaring HPU dan tindak lanjut pembentukan konsorsium HPU yang diselenggarakan Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI dengan adanya workshop.

Hal ini bertujuan sebagai sarana menyosialisasikan HPU kepada perguruan-perguruan tinggi di DIJ, menggali potensi perguruan tinggi untuk mengimplementasikan HPU, serta merancang rencana implementasi HPU pada masing-masing perguruan tinggi.

Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kota Jogjakarta Yulia Irene Heni Wahyunarni menuturkan, perguruan tinggi dapat memberikan kontribusi bermakna dalam mewujudkan masyarakat sehat. Salah satunya dengan menciptakan kampus yang sehat seperti mengaitkan promosi kesehatan ke dalam pengajaran, pembelajaran dan penelitian serta melalui penerapan program kesehatan untuk seluruh sivitas akademika.

Program kesehatan tidak hanya dapat dilakukan oleh perguruan tinggi yang memiliki fakultas kesehatan. Tetapi bisa dilakukan mahasiswa non-kesehatan. Promosi kesehatan dapat dilakukan melalui  kerja sama dengan pakar kesehatan dan pakar terkait. (eno/din)