RADAR JOGJA – Warga Dusun Kuncen, Desa Bendungan, Kapanewon Wates khawatir, tanggul Sungai Serang yang ada di wilayah mereka terkikis banjir dan terancam jebol. Warga berharap pemerintah segera melakukan penanganan.

Tanggul setinggi tiga meter dengan panjang hampir 500 meter itu dulu lebarnya lima meter dan biasa untuk akses jalan warga. “Namun akibat abrasi, sekarang habis dan sudah tidak bisa dilalui lagi,” ucap Supomo, warga Dusun Kuncen, Selasa (7/1).

Menurutnya, jika tidak segera ditangani, tanggul bisa jebol dan air banjir bisa melimpas ke permukiman warga. Kalau sampai jebol, dampak paling parah di dusun mereka. Mereka menunggu pemerintah melakukan penanganan tanggul.”Saat ini warga secara swadaya juga sudah membangun tanggul darurat dengan karung pasir,” ujarnya.

Kepala Dusun Kuncen Krisbiyanto menambahkan, dusunnya memang menjadi langganan banjir setiap musim penghujan. Sebab secara topografi wilayah, berada di posisi terendah. Sementara lokasinya tepat di tikungan tanggul. “Jika sampai jebol tentu tidak hanya dusun Kuncen yang kena. Bisa saja satu desa,” ucapnya.

Dijelaskan, di Dusun Kuncen pernah dibangun bangket permanen menggunakan tiang pancang batu putih. Namun dalam dekade terakhir, bangket itu sudah lenyap tersapu arus sungai. Abrasi semakin parah. Awal-awal ada tangul alami, namun terus-menerus longsor akhirnya dibangun bangket. “Kurang lebih 10 tahun bangketnya sudah amblas. Ini kembali menjadi tanggul alami,” jelasnya.

Pemerintah Desa Bendungan sudah mengusulkan pembangunan bangket tanggul ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut.”Harapannya BBWSSO atau pihak terkait bisa mengambil tindakan. Sebelum banjir datang,” jelasnya. (tom/din)