RADAR JOGJA – Setelah diresmikan pada tahun 2010 silam, wisata Goa Pindul menjadi salah satu sumber penghasilan warga desa Bejiharjo, Gunung Kidul. Wisata yang menawarkan kegiatan cave tubing atau menelusuri goa sepanjang 350 m, body rafting di sungai Oya dan susur Goa Gelatik.
Pada akhir tahun 2019, Kawasan wisata Goa Pindul mulai menggarap wahana baru yaitu Bejiharjo Edu Park (BEP). Melalui program Program Pilot Inkubasi Inovasi Desa – Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID-PEL) desa Bejiharjo mendapatkan kucuran dana dari Kementrian Desa sebesar 1,3 Milyar.
Ketua Tim Pengelola Kegiatan Kemitraan (TPKK) desa Bejiharjo Agung Susi Nantoro mengatakan, bahwa masih ada potensi lain di kawasan Goa Pindul. Seperti peternakan, perikanan, pertanian dan budaya. “Waktu tinggal wisatawan di sini sangat singkat, untuk itu kami ingin mengenalkan potensi lain melalui kegiatan wisata live in seperti yang sudah marak di kota lain” jelas Agung, di sela kegiatan simulasi wisata BEP, Selasa (14/1).
Ide dibuatnya Bejiharjo Edupark berdasarkan kemampuan warga desa dalam bidang beternak, bertani, dan budidaya perikanan. Edukasi wisata yang diajarkan menggunakan pola dan tata cara yang telah diwariskan secara turun temurun oleh leluhur Desa Bejiharjo.
“Harapan kami, dengan paket kegiatan ini, wisatawan akan tinggal lebih lama dan potensi-potensi di desa Bejiharjo dapat terangkat, selain itu mampu memberdayakan warga dan mampu meningkatkan ekonomi warga” ungkap Agung.
Pihaknya masih butuh waktu untuk menyempurnakan area wisata BEP tersebut. Meskipun belum 100 persen siap digunakan, namun wisata edukasi di Bejiharjo Edu Park dapat menjadi alternatif kegiatan wisata di Gunung Kidul, khususnya di Kawasan Goa Pindul.
Business Development Manager Usaha Desa Ayu Dini Kartika Putri menambahkan, selain andil pemerintah dan warga desa Bejiharjo, Usaha Desa turut hadir sebagai inkubator dan memastikan program PIID PEL terlaksana dengan baik. Selain desa Bejiharjo, Usaha Desa juga melakukan pendampingan ke desa penerima PIID PEL, seperti desa Pandowoharjo, Sleman dan desa Tlogo, Wonosobo. (m01/tif)