RADAR JOGJA – Tak puas hasil dari bertani, dua pria asal Wonosobo, Suhari, 43 dan Rohan, 32, nekat merampok rumah. Tak main-main mereka menggasak barang berharga di sejumlah rumah di Sleman. Untungnya, kini duo komplotan ini telah dibekuk Satreskrim Polres Sleman.

Ke duanya ditangkap bertahap di dua tempat yang berbeda. Tersangka Suhardi berhasil ditangkap di kawasan Jalan Magelang, Jumat (17/1). Sementara Rohan berhasil dibekuk dari tempat persembunyiannya di Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (18/1).

”Kasus pencurian dengan pemberatan. Sasarannya sejumlah rumah kosong di wilayah Sleman. Aksi terakhir mereka di wilayah Polsek Tempel,” jelas Kasatreskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo, Senin (20/1).

Dalam memuluskan aksinya, modalnya sederhana. Mereka mengintai rumah calon korbannya. Lalu beraksi pada rentang waktu tak menentu. Setelah dipastikan aman, ke dua pelaku langsung membobol rumah korban. Dalam aksi terakhirnya, mereka membawa kabur satu unit Honda Beat AB 4380 ZE.

”Bermodalkan kunci T. Fungsi dari kunci ini untuk membobol kendaraan milik korban,” ujarnya.

Penyidikan sementara, beragam barang bukti berhasil disita. Selain kunci T, ada obeng, kunci L, kunci pas, tang kecil, gunting hingga gawai merk Nokia. Ada pula satu unit Honda Beat AB 2351 KF yang digunakan untuk beraksi.

Hasil penyidikan sementara juga terungkap pelaku Suhari bukanlah orang baru. Tercatat pria asal Wonosobo ini telah melakukan tindak kejahatan sebanyak 50 kali. Empat di antaranya langsung berurusan dengan pihak kepolisian.

Mayoritas kejahatan yang dilakukan adalan pencurian. Tak hanya rumah kosong, tapi pencurian kendaraan bermotor hingga ternak sapi. Sementara tersangka Rohan baru pertama kali beraksi.

”Kejahatan pertama 2004 berupa pencurian dua ekor sapi. Kalau R (Rohan) ngakunya baru pertama kali. Tapi kami tidak percaya begitu saja, masih kami dalami,” tegasnya.

Atas aksinya kedua pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP. Ancaman hukuman berupa penjara minimal 5 tahun. Lutut kanan Suhari juga mendapatkan hadiah timah panas karena melawan saat akan ditangkap.

Suhari mengatur terpaksa melakoni profesi ini. Alasannya hasil dari bertani sangatlah tidak menentu. Pria ini tak pernah memberitahu sang istri bahwa profesi sambilannya sebagai perampok. (dwi/ila)