RADAR JOGJA – Seto Nurdiyantoro akhirnya melanjutkan kiprahnya pada musim ini. Mantan pelatih PSS  itu resmi menjadi pelatih PSIM  Jogjakarta, Rabu (29/1).

“Secara pribadi saya bingung kenapa (CEO) Pak Bambang [Susanto] dan (Walikota Jogja selaku pembina PSIM) Haryadi Suyuti mau panggil saya. Mungkin beliau-beliau ini kasihan sama saya, cah cilik disiyo-siyo (anak kecil disia-siakan),” ungkap Seto dalam jumpa pers.

Selama mengampu PSS, mantan pemain Timnas ini berhasil membawa Elang Jawa ke Liga 1 2019. Pada musim perdana promosi, Elang Jawa mampu menyelesaikan posisi delapan. Seto tidak ambil pusing terkait rivalitas PSS dan PSIM. Oleh karena itu sebagai wujud mencintai kemajuan sepakbola  DIJ, dia juga tidak muluk-muluk soal target.

“Saya ini asetnya DIJ. Saya ini bukan Sleman, bukan Jogja, bukan Bantul, saya asetnya DIJ,” tegasnya.

Dia berpesan untuk suporter agar tidak perlu punya keinginan muluk-muluk. Karena tidak ada jaminan ke promosi. Kendati demikian dia tetap berharap kualitas yang lebih bagus.

“Dengan hadirnya saya, saya tidak bisa menjamin PSIM lebih bagus, PSIM masuk Liga 1, saya juga tidak bisa menjamin. Tapi dengan kerja keras kami, mungkin itu yang akan membuat PSIM lebih berprestasi,” tuturnya.

CEO PT PSIM Jaya Bambang Susanto menyatakan kehadiran Seto menjadi momentum kebangkitan PSIM. Pihaknya berharap, dengan hadirnya Seto dapat menyurutkan rivalitas yang terjadi beberapa tahun terakhir antarsuporter.

“Mas Seto ini adalah aset dari DIJ, PSIM menyelamatkan aset dari daerah,” ujarnya. (sky/tif)