SUNGAI atau kali (dalam bahasa Jawa) merupakan tempat aliran air yang sudah ada sejak lama, bahkan sejak sebelum Masehi. Sungai dalam sejarah peradaban manusia merupakan tempat untuk menyokong kehidupan manusia sejak dahulu. Perkembangan kehidupan manusia yang di bangun dari peradaban sungai sangat mempengaruhi budaya manusia pada zamannya.
Pemanfaatan sungai di mulai sejak manusia dapat bercocok tanam memproduksi makanan sendiri. Yaitu ketika manusia sudah mulai meninggalkan budaya mengumpulkan atau mencari makanan (food gathering). Bahkan ketika manusia masih berbudaya food gathering manusia sangat membutuhkan sungai sebagai tempat untuk mencari makanan berupa ikan dan makanan yang hidup di sungai lainnya. Selain itu sungai digunakan sebagai pemasok air untuk kehidupan sehari-hari.
Ketika manusia sudah mengenal budaya menanam dan sudah mempunyai tempat tinggal yang tetap sungai semakin banyak dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Peradaban kuno zaman Mesopotamia, Mesir Kuno, India, dan Cina pusat kebudayaan berada di sungai. Selain sebagai pusat kebudayaan, sungai berfungsi sebagai pusat perekonomian dan pemerintahan dekat dengan aliran sungai. Sungai yang terkenal pada zaman itu diantaranya: sungai Gangga, Efrat, Tigris, Nil.
Pentingnya keberadaan sungai bagi kehidupan manusia bukan hanya di daerah-daerah di atas (Mesir, India, Cina, dan Mesopotamia) dan pada zaman dahulu saja. Zaman sekarang sungai masih sangat berarti bagi kehidupan, baik kehidupan manusia maupun kehidupan makhluk lain yang hidup memanfaatkan atau bahkan bergantung pada sungai.
Di Nusantara pemanfaatan sungai memiliki sejarah yang panjang. Kerajaan-kerajaan di Nusantara kebanyakan berdekatan dengan aliran sungai. Sungai menjadi tempat yang vital bagi masyarakat ketika itu. Perdaganngan banyak berkembang di area sekitar sungai. Tempat bertemunya para pedagang dari berbagai daerah. Pada masa kerajaan Panjalu dan Jenggala sungai Berantas sebagai tempat yang strategis dan penting untuk menopang perekonomian masyarakatnya. Berbagai pedagang saling ketemu dari berbagai wilayah, dari China, India, Arab maupun dari daerah-daerah Nusantara sendiri. Komoditas perdagangan sangat beragam dan dapat ditemui untuk saling tukar barang dagangan.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi fungsi sungai mulai berkurang. Perdagangan mulai beralih ke daerah yang tidak dekat dengan daerah sungai namun mencari tempat yang lebih ramai di banding sungai. Pusat pemerintahan mulai beralih ke daerah yang jauh dari sungai karena akses air sudah mulau mudah didapatkan akibat dari pesatnya teknologi yang memudahkan manusia mendapatkan air.
Di sisi lain berkembangnya teknologi tidak mengurangi pentingnya sungai bagi para petani. Sungai bagi petani sangat penting untuk dimanfaatkan sebagai penyedia sumber air lahannya. Penampung air terbesar untuk mengaliri lahan pertanian salah satunya adalah sungai. Sungai di daerah pedesaan memiliki beberapa sebutan, diantaranya: kali, kanal, dan bengawan. Tidak hanya untuk mengaliri lahan saja, sungai pada zaman ini masih bermanfaat untuk kehidupan ikan utamanya orang-orang yang mengembang biakkan perikanan karena ikan butuk air yang mengalir.
Di berbagai belahan dunia kebanyakan sungai bertempat di daerah yang rendah. Tempat sungai yang rendah dibanding dengan tempat penduduk mengakibatkan sungai menjadi tempat yang kurang terurus dan menjadi tempat yang diabaikan bagi sebagian orang. Utamanya di sebagian daerah kota besar sungai justru menjadi tempat yang jorok dan dijadikan penampung sampah. Hal tersebut karena kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan khususnya sungai. Kesadaran tentang pentingnya menjaga sungai perlu digalakkan kembali karena dengan adanya sungai yang bersih akan mengakibatkan dampak yang bagus bagi kehidupan lingkungan sekitarnya.
Dampak dari sungai yang dirawat dengan baik bagi kehidupan manusia diantaranya: terjaganya sumber air masyarakat sekitar dari pencemaran rembasan air sungai, kehidupan ekosistem berjalan dengan baik, terhindar dari banjir akibat rusaknya sungai. Hal tersebut memerlukan komitmen dari orang-orang sekitar sungai untuk menjaga sungai. Air yang mengalir dengan lancar di sungai mempunyai dampak yang baik pula bagi manusia karena air yang terhambat bisa menjadi sarang berkumpulnya nyamuk yang mengakibatkan penyakit bagi penduduk sekitar.
Sungai saat ini harus difungsikan dengan optimal untuk menunjang kehidupan manusia dan perlu adanya inovasi. Kreatifitas dalam membangun daerah sungai juga harus digunakan agar sungai menjadi daya tarik tersendiri. Dengan adanya kreatifitas dan inovasi, daerah sekitar sungai bisa menjadi penopang perekonomian penduduk. Bantaran sungai bisa dijadikan tempat wisata untuk mendapatkan perekonomian. Wisata kuliner atau wisata alam dapat dibangun di sekitar sungai. (ila)
*Penulis merupakan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga