RADAR JOGJA – Hari ujian kelulusan yang semakin dekat membuat para siswa SMP semakin giat belajar dan berlatih menyelesaikan soal Ujian Nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengikuti berbagai Try Out yang diselenggarakan baik oleh sekolah-sekolah ataupun lembaga bimbingan belajar. Salah satunya Try Out Akbar yang digelar PrivatQ bekerjasama dengan SMA N 1 Bantul, Minggu, (9/2).

CEO PrivatQ yang juga merupakan alumni SMA Negeri 1 Bantul Ikhwan Catur Rahmawan menjelaskan, kegiatan ini bertujuan membantu para siswa mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional pada Tahun Ajaran 2019/2020 yang akan berlangsung pada bulan April 2020. Diikuti sekitar 1.000 siswa dari 60 SMP dan MTs se-DIJ. Kegiatan juga disemarakkan dengan pentas seni dari siswa SMA N 1 Bantul dan doorprize.

“Try Out ini merupakan acara perdana dari rangkaian try out serta acara penunjang lainnya  yang akan dilaksanakan PrivatQ, bekerjasama dengan beragam mitra di bidang pendidikan. Kami berharap, kami dapat menjembatani serta memfasilitasi keinginan belajar serta aktualisasi diri siswa di bidang pendidikan,” jelasnya.

Sebagai penyedia layanan les privat online dan offline, lanjut Ikhwan, PrivatQ memberikan fasilitas les gratis kepada semua peserta Try Out. Selain itu juga reward berupa bimbingan les intensif bagi 10 peserta dengan nilai Try Out tertinggi. Harapannya, dapat menciptakan kesinambungan semangat belajar siswa dan mampu menemukan gaya belajar yang berbeda dari belajar di kelas. Dapat disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan siswa agar dapat memahami materi pelajaran lebih efektif.

“Dalam rangkaian acara ke depan, tidak hanya diselenggarakan try out untuk Ujian Nasional saja, namun juga simulasi UTBK, ujian masuk STAN hingga CPNS, sehingga akan dapat mewadahi masyarakat dari berbagai golongan dan tingkat pendidikan”, tambahnya.

Pendiri dan COO PrivatQ Asep Suryana menambahkan, pihaknyya menyatakan dukungannya dalam peningkatan mutu di bidang pendidikan.

“Juga mendukung inklusi dan kolaborasi aktor startup di bidang teknologi pendidikan lainnya, untuk menjadi aktor penyelaras dan penunjang implementasi sistem pendidikan Indonesia yang lebih baik, sehingga index peringkat pendidikan kita bisa melesat kualitasnya,” tuturnya.

Nandito selaku ketua panitia mengungkapkan dukunganya terhadap inklusi startup dalam memajukan pendidikan di sekolah maupun secara umum.

“Kami berharap dengan munculnya pemain di bidang startup dan teknologi tidak hanya menambah warna dalam bidang pendidikan di Indonesia, namun juga membawa dampak serta efisiensi di bidang pendidikan Indonesia,” ungkapnya. (obi/tif)