RADAR JOGJA – Kekosongan stok vaksin polio tak hanya di tingkat Dinas Kesehatan. Hampir seluruh Puskesmas di DIJ tidak memiliki vaksin ini. Alhasil para orang tua harus menunggu dalam kurun waktu tertentu.

Kepala Puskesmas Gedongtengen Tri Kusumo Bawono mengakui adanya kekosongan vaksin. Peristiwa ini terjadi dalam skala nasional. Hampir seluruh Puskesmas di Indonesia mengalami hal yang sama.

“Kalau di tingkat Puskesmas, khususnya di wilayah kami (Gedongtengen) memang kosong sejak sepekan lalu. Ini sampai ada waiting list sekitar 20 anak yang mau vaksin polio,” jelasnya, Senin (17/2).

Tri terpaksa menerapkan kebijakan daftar tunggu. Langkah ini guna mengantisipasi kepanikan para orangtua. Di satu sisi juga mengedukasi tentang kelangkaan vaksin polio.

Walau begitu, kekosongan tidak selamanya terjadi. Pemkot Jogja, lanjutnya, telah mengadakan pembelian secara mandiri. Tepatnya medio Oktober, November dan Desember 2019 hingga Januari 2020.

“Jadi sebenarnya September (2019) itu sudah habis lalu Pemkot mengadakan pembelian melalui APBD. Sehingga dari Oktober sampai Januari masih relatif aman,” ujarnya.

Tri memberikan solusi bagi orang tua yang terburu-buru. Terutama untuk memenuhi tenggat waktu imunisasi polio bagi anaknya. Berupa tindakan vaksin ke klinik swasta atau fasilitas kesehatan lain yang berkompeten. 

Hanya saja untuk mendapatkan vaksin tersebut ada sejumlah biaya. Tentunya besaran nominal merupakan kebijakan masing-masing fasilitas kesehatan swasta. Berbeda dengan vaksin polio yang didapatkan di puskesmas secara gratis.

Kendati demikian para orang tua tetap bisa menunggu sesuai jadwal. Batas waktu vaksin polio adalah satu tahun. Walau begitu tetap bersifat wajib karena sebagai vaksin dasar dalam kalender imunisasi anak.

“Kalau memang tergesa-gesa sesuai jadwal bisa ke klinik swasta atau ke faskes lain. Kalau yang swasta itu bayar. Bukan vaksinnya tetapi jasa dokter dan lain tapi vaksinnya itu sama,” katanya.

Tri memastikan pemberian vaksin tetap dalam pengawasan. Ini karena ada bentuk kerjasama dengan puskesmas setempat. Maka dipastika vaksin polio di Jogjarta aman.

“Karena distribusinya jelas. Kasus di Jakarta beberapas waktu lalu karena distribusinya tidak jelas,” tandasnya. (dwi/tif)