RADAR JOGJA – Ketersediaan darah di tiap unit donor darah (UDD) di wilayah DIJ mencapai 40 persen. Hal ini lantaran ketakutan masyarakat akan meluasnya wabah Covid-19.

Wakil Ketua Bidang Unit Tranfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) DIJ Suryanto menjelaskan penurunan ketersediaan darah di PMI DIJ terjadi sejak awal Maret lalu. Penurunan, dilatarbelakangi banyaknya kegiatan donor darah yang dibatalkan lantaran adanya imbauan untuk tidak mengumpulkan massa. “Waktu itu kami mau adakan donor, tapi tidak boleh kumpul, akhirnya semua takut dan membatalkan semua,” jelas Suryanto Senin (23/3).

Suryanto menuturkan, untuk persediaan darah di wilayah Kota Jogjakarta masih memiliki stok kantong darah terbanyak sampai kemarin (23/3) pagi. Dengan golongan darah A terdapat 46 kantong, 61 kantong darah B, O mencapai 65 kantong dan AB mencapai 63 kantong. Sedangkan di Kulonprogo, stok darah O tercatat kosong. Dengan darah A hanya memiliki 33 kantong, B sebanyak 16 kantong, dan AB sebanyak 12 kantong.

Sedangkan Bantul, hanya memiliki 23 kantong golongan darah A, 13 kantong darah B, 23 kantong daeah O. “Persediaan Bantul hanya pada jenis darah packed red cell (PRC), dan semua jenis darah AB kosong,” tambahnya.

Sementara di Sleman, total persediaan darah A hanya berjumlah 6 kantong, disusul 11 kantong pada masing-masing golongan darah B dan O, serta darah AB yang hanya tersedia 2 kantong. Sedangkan Gunungkidul, memiliki 5 kantong darah A, 8 kantong B, 1 kantong O dan 1 kantong AB.

Dengan minimnya persediaan kantong darah, pihaknya berinisiasi untuk melakukan jemput bola dnhan cara menyurati pendonor untuk bisa datang langsung ke PMI sesuai jadwal donor. Mengingat saat ini, berisiko untuk mengumpulkan masa dalam satu waktu. Menurut Suryanto, ketua PMI DIJ sudah meminta kepada gubernur DIJ agar menyarankan kepada SKPD (satuan kerja perangkat daerah) untuk melakukan donor darah.

Suryanto menegaskan, masyarakat tidak perlu cemas terkait penularan Covid-19. Yang mana penularan tidak bisa dilakukan melewati darah, melainkan dark droplet. Selain itu, adanya seleksi pendonor sepert jika batuk, maka donor tidak akan dilakukan. Sehingga, untuk kegiatan donor darah masih dirasa aman bagi masyarakat. “Ada protapnya, dan kami seleksi betul-betul,” ungkapnya.

Ya, stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kulonprogo menipis. Berdasarkan data, stok darah UTD PMI Kulonprogo per Senin (23/3) siang sebagai berikut. Stok golongan darah A sebanyak 31 kantong, golongan B (15 kantong), golongan O (1 kantong) dan golongan AB (12 kantong).

“Sejumlah aksi donor darah terpaksa dibatalkan untuk menghindari penyebaran virus korono,” ucap Wakil Kepala UTD PMI Kulonprogo, Inngusdi, kemarin (23/3). Menurutnya, stok darah mengalami penurunan cukup drastis dalam sepekan terakhir. Jika penurunan stok darah ini terus terjadi, bisa dipastikan PMI Kulonprogo kekurangan stok darah.

Menurutnya, wabah Covid-19 cukup berdampak. Banyak pendonor yang ragu untuk melakukan donor darah. Dijelaskan, sebetulnya ada tiga acara donor darah bersama di Maret ini. Namun semua terpaksa dibatalkan, sebagai tindak lanjut imbauan pemerintah. Padahal ketiga acara ini berpotensi untuk menjaga ketersediaan stok darah di PMI Kulonprogo, minimal untuk Maret – April.

April juga ada tujuh acara yang sudah dijadwalkan. Namun dua acara sudah pasti dibatalkan, sementara lima agenda serupa lainnya mesih menunggu kepastian kebijakan tanggap darurat Corona dari pemerintah. “Jika bisa dilaksanakan sebetulnya bisa mendapatkan sekutar 1.500-an kantong darah,” jelasnya.

Kendati demikian, untuk tetp menjaga pasokan darah, UTD PMI Kulonprogo tetap melayani donor darang dengan datang langsung ke Markas PMI Kulonprogo. Pihaknya telah menerapkan sejumlah langkah antisipasi untuk melindungi pendonor.

Pihaknya juga sudah menyiapkan tempat cuci tangan berikut dengan sabun, ruang donor darah juga sudah kami bersihkan secara rutin dan berkala dengan cairan desinfektan, pemeriksaan terhadap calon pendonor seperti suhu tubuh dan pemeriksaan lainnya diprioritaskan. “Bagi pedonor yang ingin mendonorkan darah ke PMI Kulonprogo, jangan khawatir,” tegasnya.

Ditambahkan, secara teknis PMI Kulonprogo meghubungi para pendonor yang terdata melalui pesan singkat. “Kami juga akan memberikan suvenir kepada pendonor usai melakukan donor darah,” ucapnya. (eno/ tom /din)