RADAR JOGJA – Pemerintah Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, menyiapkan tiga rumah khusus bagi pendatang dan pemudik dari luar daerah. Selama 14 hari pendatang maupun pemudik tersebut wajib melakukan karantina mandiri di rumah tersebut. Satuan Tugas Coronavirus Disease atau Covid-19 setempat juga menjamin kebutuhan hidup selama karantina.
“Konsumsi dan makanan ditanggung Satgas, sehari tiga kali makan. Kesehatan mereka juga dipantau setiap saat selama dikarantina,” ujar Kepala Desa Sumbermulyo Ani Widayani, Kamis (2/4).
Pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran untuk penanganan Covid-19. Setelah menggeser sejumlah kegiatan yang dibiayai dana desa, anggaran tak terduga untuk kegawatdaruratan yang tadinya Rp 48 juta kini menjadi Rp 200 juta.
Ani menyebutkan kriteria yang pendatang dan pemudik yang perlu dikarantina. Di antaranya jika di lokasi tujuan terdapat orang yang rentan seperti balita, lansia, ada keluarga yang sakit stroke, diabetes, darah tinggi, atau tuberkulosis, serta pendatang atau pemudik yang mendapat penolakan dari masyarakat.
Salah satu rumah karantina merupakan gedung Semaul milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumbermulyo. Gedung megah berwarna putih dengan pilar-pilar di fasadnya ini dibangun 2017. Mampu menampung hingga 20 orang. Saat ini sudah ditempati lima orang pendatang dari Bandung, Jawa Barat, dengan kondisi sehat.
“Keluarga ini kontrak di salah satu pedukuhan dan melakukan perjalanan ke Bandung, kemudian saat kembali sempat mendapat penolakan warga, kami mediasi dan kami tampung,” ujar Ani.
Selain itu, dua rumah karantina lainnya adalah gedung pertemuan di kompleks balai Desa Sumbermulyo di Jalan Ganjuran dan salah satu rumah warga yang belum dihuni. Ani berharap dengan adanya rumah karantina ini suasana di desanya tetap kondusif. (sky/tif)