RADAR JOGJA – Persebaran wabah virus korona (Covid-19) tak menyurutkan semangat petani kubis di Dusun Kradon, Madyogondo, Ngablak, Kabupaten Magelang.

Madyogondo merupakan wilayah kerja penyuluh pertanian (WKPP) mitra desa di bawah pendampingan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa).

Di wilayah tersebut, lahan seluas 600 meter persegi milik Sudianto mampu menghasilkan dua ribu batang kubis. Berat totalnya mencapai kurang lebih dua ton.

Sudianto mengaku gembira dengan hasil panennya. Meskipun harga kubis di pasaran sedang tak stabil. Berkisar Rp 3.000 – Rp 3.500 per kilogram. “Suasana sekarang masih dirundung Covid-19. Tapi itu tak berpengaruh signifikan bagi kami,” ujarnya.

Menurut Sudianto, para petani di wilayahnya tetap bertani seperti hari-hari biasa. Dengan tetap mengedepankan kebersihan diri dan lingkungan. Serta menjaga imunitas. Agar tak mudah tertular korona.

Hasil panen kubis di lahan Sudianto  tergolong bagus. Penyuluh Pertanian Kecamatan Ngablak Ruri Ariadi SST mengungkapkan, rata-rata hasil panen kubis di area binaannya bisa mencapai 2-3 ton. Setiap kali panen. Itu hasil sebelum ada serangan Covid-19. Setelah korona mewabah, tiap kali panen hanya menghasilkan 1-1,5 ton kubis.

Meski terjadi penurunan produksi, kata Ruri, petani kubis binaanya tetap semangat berkebun. Demi  mengupayakan ketersediaan pangan. “Namun karena harga tidak stabil para tengkulak tidak ambil banyak,” bebernya.

Kendati demikian, Polbangtan YoMa melalui para penyuluh pertanian terus menggelorakan tagar #pertaniantidakberhenti. Ini menjadi bagian cara mengedukasi petani agar tetap semangat, meski harus turut berjuang melawan wabah korona.

Mengenai harga kubis yang tak stabil, Ruri mengimbau para petani untuk menjual langsung hasil panen ke pasar sub terminal agribisnis (STA). “Biasanya ada selisih antara pedagang dusun dengan STA,” katanya.

Solusi lain, petani harus bisa mendapatkan calon pedagang sayur  pagi lebih awal (sebelum panen). Ihwal harga pasar bisa ditanyakan kepada tetangga yang jual hasil panen hari ini. Harga jual hari ini bisa menjadi acuan penawaran kepada konsumen.

Sementara guna menghindarkan kontak dengan orang lain, para petani disarankan hanya melibatkan keluarga ketika panen. Ini dalam rangka physical distancing mencegah korona. Sebagaimana saran pemerintah pusat dan daerah. Masing-masing tenaga panen juga harus dipastikan kebersihan tubuhnya.

Untuk keperluan makan saat panen disarankan makanan hangat. Syukur hasil masak sendiri. (*/yog)

TAK TERPENGARUH KORONA: Petani memanen kubis di Dusun Kradon, Madyogondo, Ngablak, Kabupaten Magelang. (Polbangtan YoMa for Radar Jogja)