KULONPROGO – Kulonprogo meraih ranking tertinggi pencapaian target dan realisasi pembangunan fisik. Capaian tersebut merupakan hasil evaluasi Gubernur DIJ Triwulan IV Tahun 2017.
Evaluasi yang dilakukan, selain target dan realisasi pembangunan fisik, juga realiasi keuangan. Termasuk penyerapan belanja langsung, modal, serta barang dan jasa.
“Realisasinya di Kulonprogo rata-rata di atas 95 persen dari belanja yang ditetapkan. Deviasi (penyimpangan) lima persen,” kata Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo Djoko Kus Hermanto Senin (5/2).
Hasil evaluasi itu untuk penyerapan maupun realisasi pembangunan fisik. Kulonprogo mendapat nilai tertinggi dari lima kabupaten/kota se-DIJ.
Target dan realisasi keuangan sampai triwulan IV 2017, target Rp 652 miliar realisasi Rp 619 miliar. Terjadi deviasi 89,38 (10,62 persen).
Rinciannya, belanja pegawai 94,81 persen dengan deviasi 5,19 persen. Belanja barang dan jasa realisasi 94,05 persen dan deviasi 5,95 persen. Belanja modal terealisasi 96,03 persen dan deviasi 3,97 persen.
Kendati realisasi penyerapan anggaran dan pembangunan fisik tinggi dan output tinggi, outcome harus diperhatikan. “Manfaatnya bagi masyarakat harus dioptimalkan. Outcome-nya juga akan dinilai,” kata Djoko.
Menurut dia, Kulonprogo meraih ranking pertama untuk kali ketiga berturut-turut. “Realisasi penyerapan anggaran dan pembangunan fisik tiap triwulan selalu dievaluasi,” ujar Djoko. (tom/iwa/mg1)