SLEMAN- Program bedah buku Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIJ dilanjutkan. Kali ini mereka menyasar warga Desa Tridadi Mlati Sleman. Tema yang diangkat mengenai mandiri usaha melalui usaha kecil menengah dan mikro (UMKM).Potensi ini berdasarkan letak desa ini yang strategis.

Sekretaris BPAD DIJ Endah Pratuwi menuturkan kewirausahaan mandiri terus berkembang. Salah satu pertimbangan mendirikan UMKM adalah kemampuan dalam mengelola. Di samping itu pengemasan dan manajemen secara matang dapat mengoptimalkan usaha perekonomian. “Potensi alamnya seperti bambu itu melimpah di sini. Ditambah pasarnya ada, penjualnya ada dan pembelinya juga dari semua kalangan,” jelasnya di Kantor Desa Tirtoadi, Senin (26/2).

Lokasi Desa Tirtoadi yang menjadi akses jalan alternatif memberi keuntungan tersendiri. Warga bisa mendirikan usaha dengan melihat potensi ini. Salah satunya adalah menghadirkan bisnis usaha kuliner.

Kaitannya dengan bedah buku adalah mempelajari strategi pasar. Berniaga tanpa diimbangi dengan pengetahuan baku tentu menjadi penghambat. Terlebih tantangan dalam menghadirkan produk bersaing semakin tinggi.”Jadi saat baca bisa langsung diimplementasikan. Narasumber yang kami hadirkan juga berkompeten tinggi. Ada proses bertukar ide dan pemikiran kepada warga yang datang,” katanya.

Terkait dengan minat baca sudah selayaknya dilakukan terjun ke lapangan. Adanya persinggungan dapat menjadi sebuah dialog pencari solusi. Bahkan sebuah dialog juga dapat membuka jaringan termasuk dalam bidang ekonomi. “Hadirnya stakeholder terkait diharapkan bisa membuka komunikasi. Bisa dengan jaringan bisnis atau kebijakan oleh perwakilan OPD terkait dengan tema kali ini,” ujarnya.

Anggota Komisi D DPRD DIJ Nandar Winoro mengapresiasi program BPAD DIJ. Peningkatan minat baca tidak harus dalam wujud buku secara baku. Pengemasan secara kreatif dengan persinggungan kedekatan isu masyarakat justru lebih tepat.

Dia berharap dari bedah buku alam muncul jiwa kewirausahaan. Sebab, pertemuan dengan stakehoder terkait juga dapat mendorong minat untuk membuka usaha. Bisa dengan wujud proteksi kepada pelaku UMKM atau kebijakan lainnya. “Buku memiliki literasi yang kaya akan manfaat. Tidak hanya sebagai literasi tapi menjadi inspirasi langkah-langkah memulai hal baru, termasuk bisnis,” katanya. (dwi/din/mg1)