Karnaval di Mana-Mana, dari Pagi hingga Malam
MAGELANG – Pengguna jalan di wilayah Magelang dan sekitarnya harus bersabar karena banyak jalan-jalan protokol digunakan untuk pawai atau karnaval pembangunan. Setidaknya, Sabtu (25/8) pagi hingga malam ada beberapa karnaval yang dilaksanakan. Dari mulai pawai di Muntilan pagi hari, dilanjut di Kota Magelang dan Kecamatan Tegalrejo pada siang hari, serta di wilayah Kecamatan Borobudur pada malam hari. Semuanya dalam rangka menyemarakkan HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pemkot Magelang sedikit berbeda dalam mengonsep karnaval tahun ini. Mereka memilih fokus pawai mobil hias yang mengambil start dari Lapangan Rindam dan tamu undangan berada di Alun-Alun timur. Dalam kesempatan itu, Wali Kota Sigit Widyonindito berpakaian layaknya seorang inspektur polisi dalam film India.
Sigit memerankan Kolonel Sarbini dan Dandim 0705/Magelang Letkol Kukuh Dwi Antono memerankan Mayor Ahmad Yani. Mereka menampilkan fragmen perjuangan pertempuran di Kampung Tulung, Kota Magelang. Kisah itu berawal dari kejadian di mana warga Kota Magelang diserang oleh Jepang yang menjajahnya hingga mengakibatkan puluhan warga meninggal dunia.
“Sepintas saya ikut tadi. Ternyata perjuangan dulu itu berat, maka kita harus menghargainya. Ini merupakan upaya untuk menghormati pahlawan kusuma bangsa yang telah memerdekakan negara kita,” jelas Sigit.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pemkot Magelang Taufiq Nurbakin, karnaval kali ini diikuti 93 peserta yang terdiri atas 26 organisasi perangkat daerah (OPD), 35 sekolah, 18 kelurahan dan kecamatan, serta 14 peserta dari umum. Pilihan untuk mobil hias karena waktu yang terbatas.
Sisi lain, karnaval dengan menampilkan seni dan budaya sudah ada wadahnya sendiri. “Kalau seni, tari dan budaya kan sudah diwadahi sendiri-sendiri. Untuk karnaval seni dan budaya sudah diwadahi saat hari jadi Kota Magelang bulan April,” katanya Sabtu (25/8).
Menurut Taufik, pihaknya akan melakukan penilaian dari sisi penampilan, kreativitas, kesamaan gerak dan lainnya. Hadiahnya berupa piala dari Wali Kota Magelang dan hadiah jutaan rupiah. “Hadiahnya mencapai Rp 50 juta. Itu dibagi empat kategori yakni OPD, sekolah, kelurahan dan kecamatan, serta umum,” jelasnya.
Salah satu yang menarik dalam karnaval itu adalah mobil hias dari paguyuban pedagang di Pusat Kuliner Tuin Van Java (TVJ). Mobilnya bertemakan Energy of Asia, sebagai bentuk kemeriahan Asian Games 2018 yang baru digelar di Jakarta dan Palembang. “Harapannya energi atau spirit ini menjadi etos kerja,” ungkap Sekretaris Paguyuban Pedagang TVJ Luis Lazuardi.
Sementara itu, Karnaval Budaya di Muntilan diikuti 117 peserta dari berbagai instansi. Sejak pagi masyarakat sudah memadati sepanjang Jalan Yasmudi, Kecamatan Muntilan, tepatnya di depan Kantor Kecamatan Muntilan. Di situ berdiri panggung kehormatan. Beberapa sekolah menampilkan dolanan anak saat di depan panggung kehormatan. (dem/laz/mg1)