RADARJOGJA.CO.ID – JOGJA – Setelah sempat sepi dari karya instalasi di ruang publik, be-berapa minggu terakhir Malioboro tampak berbeda. Itu seiring kehadiran tujuh patung tokoh prajurit Keraton. Kesemuannya bernama Bedjokarto. Tapi banyak masyarakat maupun wi-satawan yang bingung dengan makna-nya, itu yang membuat Unit Pelaksa-na Teknis (UPT) Malioboro akan memanggil senimannya untuk men-jelaskan.

Kehadiran patung tersebut selain disambut baik oleh wisatawan, ada pula yang berfikiran lain. Salah satu yang menyabut baik adalah Dea Rigita, wisatawan asal Jakarta. Me-nurut dia kehadiran patung tersebut semakin menambah keindahan di Malioboro.

“Tahun lalu liburan ke Jogja foto disini juga, tapi saat itu gak ada patung ini. Sekarang ke Jogja lagi, dan ada yang baru. Jujur saya suka dengan objek baru ini,” ungkapnya Sabtu (5/1).

Berbeda pandangan dengan Dea, Doni 28, yang mengaku sebagai orang Jogja ini mengungkapkan justru desain dan bentuk patung malah menurunkan marwah Jogjakarta. Itu didasari karena patung ini menggunakan seragam khas praju-rit Keraton. Menurut dia penggam-baran prajurit Keraton tidak seharus-nya seperti itu. Doni, menjelaskan untuk penggambaran prajurit se-harusnya gagah, apalagi baju yang dipakai memakai baju khas. “Saya rasa, desain patung tersebut malah menjadikan prajurit Kraton terlihat konyol,” ujarnya.

Menanggapi kontroversi di masya-rakat, Kepala UPT Malioboro Ekwanto berencana akan memanggil seniman pembuat patung tersebut. Itu agar masyarakat mengerti dan paham tentang arti filosofi dari patung-patung tersebut. “Rencana minggu depan akan kami panggil senimannya, untuk menjelaskan makna patungnya,” ka-tanya.

Diketahui patung-patung tersebut merupakan karya-karya Duvart Angelo, Febrianto Tri Kurniawan, dan Faisal Aditya.

Ekwanto juga menjelaskan patung- patung tersebut telah terpasang di kawasan Malioboro sebelum peraya-an tahun baru. Tepatnya pada tanggal 29 Desember lalu. Dia mengatakan pemasangan patung ini merupakan pengajuan dari seniman sendiri. “Memang pemasangan dari seniman sendiri, namun untuk izin lewat kami,” imbuhnya.

Rencananya patung tersebut akan tetap hadir di Malioboro hingga minggu depan. Namun menurut penuturan Ekwanto, pihak seniman akan melakukan perpanjangan pe-masangan patung-patung tersebut. “Minggu besok sepertinya akan se-lesai (pemasangannya), tapi dari seniman akan melakukan perpan-jangan,” katanya. (cr5/pra/ong)