KULONPROGO – Sarlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo mengimbau pedagang, nelayan dan wisatawan pantai selatan mewaspadai supermoon. Fenomena alam tersebut memicu gelombang tinggi laut.
“Kadang, pasang air laut sewaktu-waktu dapat terjadi. Harus waspada dan hati-hati bila berada di pantai,” kata Koordinator SRI Wilayah V Kulonprogo, Aris Widiatmoko (22/1).
Dikatakan, berdasarkan data BMKG, tinggi gelombang di pesisir selatan antara 2,5 meter hingga 3,5 meter. Kecepatan angin dari arah barat daya dan barat hingga 25 km per jam. Kelembaban udara 97 persen.
“Potensi hujan sedang hingga lebat. Disertai petir dan angin kencang pada sore hari. Mengantisipasi kecelakaan laut, tim SAR melakukan patroli pantai. Pengunjung menjauh dari bibir pantai,” kata Aris.
Dia membantah adanya video viral yang diklaim dampak supermoon. Video tersebut diklaim diambil di pesisir pantai di Desa Garongan, Panjatan.
Terdengar suara laki-laki yang mengatakan pasang air laut mencapai 200 meter ke permukaan.
“Informasi dalam video itu tidak benar. Hoax. Lokasinya memang di pesisir pantai Desa Garongan, waktunya juga benar Selasa (22/1) pukul 10.00. Namun kenaikannya tidak sampai segitu,” kata Aris.
Menurut dia, pasang air laut di Garongan hanya terjadi sebentar. Lalu normal kembali. Kawasan pantai selatan masih aman, termasuk Pantai Glagah,
“Kondisi cuaca memang menurunkan tingkat kunjungan. Beberapa pedagang memilih tutup. Nelayan tidak banyak yang melaut. Hujan terus. Kalau cuaca baik, biasanya normal kembali,” ujar Aris.
Salah seorang pedagang di Glagah, Subardi, mengatakan, gelombang tinggi merupakan hal biasa. Dia tetap membuka warungnya. “Kalau orang sini menyebutnya nggragal. Bukan hal baru,” ungkap Subardi.
Cuaca buruk membuat nelayan urung melaut. Seperti di Pantai Bugel, Kecamatan Panjatan, sebagian nelayan memilih istirahat.
Salah seorang nelayan, Agus Sunarto mengatakan, dia sempat melaut. Belum menebar jaring. Dia memutuskan mendarat setelah terjadi ombak tinggi.
“Kalau kondisi seperti itu, jaring ditebar tidak dapat ikan. Dapatnya sampah. Menunggu cuaca membaik dulu,” kata Agus. (tom/iwa/fn)