MAGELANG – Hingga H-6 penutupan pendaftaran peserta kreativitas dan inovasi (Krenova) masyarakat Kota Magelang 2019, baru 15 karya yang masuk. Namun, Badan Pengembangan dan Penelitian (Balitbang) Pemkot Magelang mengaku tidak tergantung jumlah peserta dalam kegiatan tersebut.

Kasubid Penguatan Harmonisasi Inovasi Balitbang Pemkot Magelang Misrun menjelaskan, meskipun begitu setidaknya, ada harapan proses kreatif dan inovasi yang di masyarakat dan diikutkan lomba, mencapai angka tertentu.”Secara kuantitas tidak kami prioritaskan, karena yang terpenting adalah kualitas dan pengembangannya. Tapi kita berusaha, agar pesertanya lebih dari 30,’’ kata Misrun, Jumat (8/3).

Masa pendaftaran akan ditutup 12 Maret dan pengiriman karya maksimal 14 Maret mendatang. Dari ke-15 karya yang sudah masuk tersebut sebenarnya telah mewakili kelurahan yang ada di Kota Magelang. Memang Krenova 2019 ditarget pesertanya hanya 30 proposal, tetapi dengan kualitas yang mumpuni. Hal ini diharapkan, agar kontes inovasi dan kreasi itu dapat berlangsung lebih kompetitif. ”Kalau misalnya ada 40 karya yang masuk, kami akomodasi semua. Tapi sebagian ada yang kami pulangkan, dan kami sarankan ikut tahun depan,” jelasnya.

Menurut Misrun, dibandingkan dengan 2018 lalu yang diikuti 32 peserta, tahun ini diprediksi hasilnya lebih baik. Sejauh ini, karya-karya yang terkumpul merupakan temuan mutakhir yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dia menyebutkan, ada 9 kategori dilombakan, meliputi agribisnis dan pangan, energi, kehutangan dan lingkungan hidup, kelautan dan perikanan, dan kesehatan obat-obatan dan kosmetika.

Selanjutnya, kategori pendidikan, rekayasa teknologi dan manufaktur, kerajinan dan industri rumah tangga, serta sosial. Tiga hal yang diutamakan dalam krenova, adalah penemuan baru, kreativitas, serta inovasi. Nanti 10 karya terbaik akan didaftarkan untuk mendapatkan hak kekayaan intelektuan (HaKI).”Lalu, temuan ini juga akan diikutkan pada lomba tingkat Jawa Tengah untuk kategori utama, harapan, dan favorit,” ungkapnya.

Kabid Pengembangan dan Harmonisasi Inovasi, Balitbang Kota Magelang, Catur Adi Subagyo menambahkan Krenova sejak 2004 hingga 2018 sebagian besar sudah dikomersilkan. Hal ini senada dengan tujuan utama Krenova, yakni agar temuan tersebut menghasilkan sisi komersial lebih.

Juara karya Krenova t 2018 antara lain alat pemanggang makanan dengan tenaga surya, kini selain mendapatkan HaKI. Karya ini juga berhak mendapatkan pemberdayaan dari Kementerian Ristek Dikti. “Bantuannya cukup fantastis, mencapai Rp300 juta,” ujarnnya.

Sedangkan untuk hadiah uang pembinaan bagi para pemenang Krenova 2019, mencapai Rp 39 juta. Dia berharap dengan adanya Krenova tiap tahun akan memacu inovasi dan kreativitas masyarakat dalam berbagai bidang. Khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kepala Balitbang Kota Magelang Arif Barata Sakti menjelaskan, instansi yang dipimpinnya merupakan satu-satunya yang berbentuk badan di Jawa Tengah. Perannya mengawal dan mendampingi inovasi Kota Magelang. Perhatian akan teknologi dan kreasi dari pemerintah untuk masyarakat ini, membuat Balitbang Kota Magelang, sering dijadikan objek pembelajaran instansi luar daerah. (dem/din/mg4)