GUNUNGKIDUL-Selasa dini hari (19/3) warga Soko, Ngoro-oro, Patuk mendadak gempar. Api berkobar dari salah satu bangunan SD Sokosari. Api kemudian merembet dan terus membesar. Akibat kejadian tersebut kegiatan belajar mengajar (KBM) terganggu.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Bahron Rasyid meminta kepada pihak sekolah agar meliburkan anak-anak sekolah. Terutama siswa kelas 1 dan 4.“Takutnya nanti bisa mengganggu proses penyelidikan kepolisian,” kata Bahron Rasyid.
Namun pihaknya berkeyakinan, kegiatan belajar mengajar kembali normal pada Kamis (20/3). Puing-puing kebakaran bisa dibersihkan dalam satu hari. “Informasi yang diterima, nilai kerugian akibat bencana mencapai ratusan juta rupiah,’’ ujarnya.
Informasi yang dihimpun Radar Jogja meyebutkan, kebakaran yang melahap tiga ruangan sekolah pertama kali diketahui oleh penjaga sekolah Tukiran. Ketika itu dia selesai menunaikan salat Subuh sekitar pukul 04.45. Dia kaget melihat api menyala di ruangan guru. Dibantu warga setempat bergegas melakukan upaya pemadaman dengan peralatan seadannya. Sementara yang lain menghubungi pemadam kebakaran dan aparat kepolisian.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul Diyono mengatakan, upaya mematikan titik api melibatkan tiga unit tangki pemadam. Setelah berjuang selama sekitar dua jam, tim pemadam kebakaran berhasil menjinakkan api. “Hasil penyelidikan awal, diduga kebakaran terjadi karena hubungan arus pendek listrik. Namun untuk penyebab pasti masih menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian,” kata Diyono.
Atas kejadian ini pihaknya berharap kepada semua agar hati-hati dan waspada terhadap potensi kebakaran. Berkaitan dengan korsleting listrik, menurutnya bisa diantisipasi dengan pemeliharaan berkala.
Kasi Humas Polsek Patuk Iptu Nyoman Wija mengatakan, pasca-kejadian langsung dipasang police line. Dari hasil pendataan, gedung sekolah terdiri dari ruang guru, laboratorium komputer, dan ruang kepala sekolah hangus terbakar.
Selain arsip-arsip penting sekolah, api juga melalap sejumlah peralatan sekolah seperti di ruang guru terdapat satu unit televisi, komputer, ampli, meja dan kursi sebanyak 15 unit, satu unit DVD dan dua LCD.
Sementara itu, di lab komputer terdapat tiga printer, 21 server, meja dua unit, satu unit proyektor, UPS tiga unit, almari dan empat unit laptop terbakar. Si jago merah juga membakar satu unit komputer, printer, UPS satu unit, seperangkat CCTV, tiga almari dan satu set kursi tamu.“Kami sudah mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan tentang penyebab kebakaran di sekolah itu,” kata Nyoman.(gun/din/mg3)