KULONPROGO – Yogyakarta International Airport (YIA) telah menyiapkan personel untuk penambahan slot penerbangan pekan ini. PT Angkasa Pura (AP) I sengaja mengoplos karyawan baru dengan karyawan lama yang diambilkan dari 13 bandara di bawah otoritas AP I.

“Kami sudah siap menambah slot penerbangan. Seluruh personel sudah siap, karena sebagian merupakan karyawan dari 13 bandara yang kami tarik ke YIA. Dicampur dengan karyawan baru,” kata Pelaksana Tugas Sementara (PT) GM YIA, Agus Pandu Purnama, Jumat (10/5).

Dikatakan, penambahan slot penerbangan membawa konsekuensi baru. Sebab penumpang akan lebih banyak jumlahnya. Pergerakan ground suport juga akan lebih banyak.

“Ini akan menjadi tantangan kami. Namun kami optimistis semua akan berjalan normal. Apalagi personel kami sudah berpengalaman,” kata Agus Pandu.

Mengenai penerbangan ekstra Lebaran, Pandu mengaku tidak ada masalah. Meskipun, kondisi jalan raya akan menjadi handicap para penumpang. Jika ada penambahan flight sebanyak 30 saja, jika semua full, maka akan ada 3.000 penumpang turun di YIA.

“Jika itu terjadi, kami baru bisa menghandel 1.200 penumpang. Melalui shuttle bus, taksi, dan kereta api. Publikasi YIA cukup masif. Saya sempat ke Stasiun Wojo, ada yang turun 40 orang. Tidak semua pengguna jasa YIA sih, namun mereka ingin melihat YIA, artinya YIA terpublikasi dengan baik,” ujar Agus Pandu.

Sementara itu, maskapai Lion Air yang awalnya akan beroperasi 10 Mei diundur menjadi 15 Mei 2019. Lion Air masih akan menyesuaikan slot yang di-release.

“Kalau penumpang sudah lumayan, hari ini (kemarin) sudah ada 32 orang. Tidak hanya warga Jogja, ada warga Kebumen, Purworejo dan lainnya. Mereka ini yang selama ini belum terakomodasi, dan biasanya naik kereta api, sekarang menggunakan pesawat,” kata Agus Pandu.

Salah seorang penumpang, Suharyanto, warga Kulonproro mengatakan, dia naik Citilink QG 132. Dari Halim Perdanakusuma, berangkat pukul 11.30 dan terbang selama 50 menit sampai YIA.

“Baru kali pertama turun di YIA. Sebelum mendarat, pesawat ada di atas laut. Mendaratnya nyaris tidak terasa,” ujar Suharyanto. (tom/iwa/zl)