JOGJA – Mencari modal tambahan, untuk perusahaan, melalui pasar modal, belum diminati perusahaan di DIJ. Hingga saat ini, tercatat baru dua perusahaan yang bergerak dalam bisnis hotel yang sudah melakukan listing atau pencatatan saham di bursa efek.

Dua perusahaan yang sudah melakukan initial public offering (IPO) atau melepas saham ke pasar modal, adalah pengelola Hotel Green House dan Lafayete Hotel. “Rencananya dalam waktu dekat ada satu perusahaan lagi, PT Eastparc Hotel Tbk yang akan listing,” kata Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jogjakarta Irfan Noor Riza Minggu (7/7).

Irfan menambahkan, saat ini di bursa efek Indonesia total sudah ada 636 perusahaan yang listing. Selama 2018 lalu, di seluruh Indonesia ada penambahan 57 perusahaan yang listing.

Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM itu menjelaskan, dengan IPO perusahaan akan mendapatkan dana segar dari saham yang dijual. Dana tersebut yang bisa digunakan untuk membiayai kegiatan bisnis perusahaan. “Seperti hotel, kemungkinan mau mengembangkan hotel atau membangun hotel baru, bisa dapat modal dari IPO,” tuturnya.

Diakuinya di Indonesia, masih terbatas perusahaan yang mau melantai di bursa saham. Persyaratan utamanya sudah harus berbentuk perseroaan terbatas (PT). Mereka juga harus mau laporan keuangannya diaudit. “Ini yang mungkin masih enggan, apalagi banyak perusahaan di Indonesia yang milik keluarga,” ungkapnya.

Jika perusahaan masih enggan, beda dengan investor di pasar modal. Diakuinya, jika dibandingkan total jumlah penduduk Indonesia, investor pasar modal baru 0,6 persen atau sebanyak 954 ribu investor pada Mei 2019. Di DIJ sendiri tercatat ada 40.910. “Tapi itu sudah naik signifikan, saat kami datang pertama pada 2009 investor baru 900 orang,” ungkapnya.

Yang membanggakan, lanjut dia, mayoritas investor merupakan kalangan milenial. Rentang usia 20-30 tahun. Untuk menjaring sebanyak mungking investor, pihaknya melakukan simplifikasi pembukaan rekening. “Yang sebelumnya berminggu-minggu, kini paling lama dua jam dan dengan modal awal Rp 100 ribu,” tuturnya. (cr16/pra/by)