JOGJA – Sungguh tega. Dalam sepekan dua mayat orok bayi ditemukan mengambang di aluran Sungai Gajah Wong. Temuan pertama adalah orok bayi berjenis kelamin perempuan di Pandeyan, Umbulharjo (21/7). Selang seminggu di Prenggan Kotagede, Minggu (28/7).
Kapolsek Kotagede Kompol Dwi Tavianto menuturkan mayat bayi pertama ditemukan warga. Saat itu warga tengah melaksanakan kegiatan bersih-bersih sungai. Pada awalnya warga mengira mayat bayi itu adalah bangkai kucing. “Mayat bayi ditemukan di aliran sungai tepatnya belakang rumah salah satu warga,” jelasnya Minggu (28/7).
Hasil pemeriksaan sementara tim Inafis Polda DIJ, bayi sudah lama terapung. Terbukti dari warna kulitnya yang sudah berwarna pucat. Selain itu usus ari-ari juga masih menempel pada tubuh bayi. “Usus ari-arinya dimasukan dalam kantong plastik. Saat ditemukan mayat bayi sudah mengambang,” ujarnya.
Temuan mayat orok bayi di Pandeyan Umbulharjo juga berlangsung Minggu pagi. Kapolsek Umbulharjo Kompol Alaal Prasetyo menuturkan mayat orok bayi ditemukan oleh pemancing. Tepatnya di aliran sungai Gajah Wong, RT 30 RW 08 Pandeyan Umbulharjo.
Mayat orok bayi juga ditemukan dalam kondisi mengambang. Selain kulit pucat, beberapa kulit juga sudah mulai mengelupas.“Saat itu sedang mancing di aliran Gajah Wong. Saat melihat ada mayat , saksi langsung mencoba meraih,” jelasnya.
Hingga saat ini jajaranya masih melakukan penyelidikan. Bermodalkan keterangan warga dan juga instansi kesehatan. Acuannya adalah masa hari prediksi lahir yang mendekati tanggal kejadian. Selain itu juga meminta keterangan dari warga sepanjang aliran sungai.
Diakuinya tidak mudah untuk melacak pelaku. Terlebih aliran sungai mengalir dari sisi utara. Muncul pula dugaan, mayat orok bayi dibuang dari kawasan atas. Walau begitu tetap menjadi acuan jajarannya untuk terus menyelidiki.
“Masih kami dalami dari keterangan warga dan data yang kami dapat,” ujarnya. (dwi/pra/er)